Berita

Tembok Lituania membentang sepanjang 502 kilometer di perbatasannya dengan Belarus/Net

Dunia

Tembok Pembatas Sepanjang 502 Km Selesai Dibangun, Cegah Arus Migran Ilegal dari Belarusia ke Lithuania

SELASA, 30 AGUSTUS 2022 | 06:54 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Arus migran ilegal yang telah menjadi permasalahan bertahun-tahun dan meledak pada 2021, mendorong Lithuania membangun pagar di sepanjang perbatasannya dengan Belarusia.  

Pemerintah pada Senin (29/8) mengatakan bahwa pembangunan pagar sepanjang 502 kilometer itu kini telah selesai, berharap situasi tegang dengan Belarusia terkait migran ilegal ini bisa segera terhenti.

EPSO-G, kelompok energi milik negara yang bertanggung jawab untuk proyek tersebut, mengatakan bahwa pekerjaan itu telah selesai pada pekan lalu dan sekarang tim proyek melanjutkan pekerjaannya yang meliputi tugas pemeliharaan, rehabilitasi jalan dan lokasi konstruksi, seperti dilaporkan AFP.


Migran ilegal telah melonjak di Lithuania. Mereka kebanyakan adalah orang-orang dari Timur Tengah dan Afrika yang masuk ke Lithuania dengan melintasi perbatasan Belarusia.

Lithuania bersama Barat menuduh Presiden Belarusia Alexander Lukashenko telah memanipulasi arus migran bersama sekutunya, Rusia, sebagai bagian dari perang "hibrida" dan pembalasan atas sanksi yang dijatuhkan padanya.

Belarusia dianggap telah melakukan tindakan keras dan brutal terhadap pengunjuk rasa yang memprotes kemenangannya dalam pemilihan Presiden pada Agustus 2020, yang membuat Barat meluncurkan sanksinya.

Sebuah penghalang setinggi empat meter (13 kaki) dan terbuat dari kawat berduri membentang di sekitar 550 kilometer (342 mil) dari perbatasan bersama kedua negara.

Perdana Menteri Lituania Ingrida Simonyte mengatakan pagar pembatas itu harus dibangun demi untuk keamanan negaranya.

Langkah Lithuania mengikuti apa yang dilakukan Polandia. Pada akhir Juni, Polandia menyelesaikan tembok serupa di sepanjang perbatasannya sepanjang 186 kilometer dengan Belarus untuk mencegah migran ilegal.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya