Berita

Ketua CSES Arisman (kedua dari kanan) dalam talk show di Bali/Ist

Nusantara

Ekonomi Sirkular Plastik Diadopsi untuk Jadi Solusi Sampah Laut

SABTU, 27 AGUSTUS 2022 | 10:51 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Masalah sampah dalam lingkungan hidup manusia di Indonesia, utamanya sampah plastik berpotensi berlanjut jika tidak dicegah dengan pendekatan baru.

Center for Southest Asian Studies (CSEAS) mengangkat masalah sampah plastik ini kaitannya dengan lingkungan air laut, dalam sebuah diskusi pra-acara pertemuan G20 akhir tahun ini di Bali.

Diskus bertajuk “Circular Economy of Plastics to Prevent Marine Litter” itu menghadirkan sejumlah narasumber ke lokasi acara di Courtyard by Marriott Hotel, Bali, Jumat (26/8).


Direktur Eksekutif dari CSEAS, Arisman menjelaskan, satu kosep baru yang diperoleh pihaknya dalam mencegah perkembangan sampah plastik adalah ekonomi sirkular plastik.

Dia menjabarkan, konsep itu pada dasarnya berasal dari konsep ekonomi sirkular yang dipadupadankan dengan pengelolaan sampah plastik.

"Ekonomi sirkular adalah model produksi dan konsumsi, yang melibatkan berbagi, menyewakan, menggunakan kembali, memperbaiki, memperbarui, dan mendaur ulang bahan dan produk yang ada selama mungkin," ujar Arisman dalam keterangannya, Sabtu (27/8).

Konsep tersebut, lanjut Arisman, memiliki tiga prinsip utama, yaitu menghilangkan limbah dan polusi, mengedarkan produk dan bahan, dan regenerasi alam.

"Daur ulang plastik adalah langkah penting menuju ekonomi sirkular, tetapi mencapai sirkularitas memerlukan tindakan di setiap titik dalam masa pakai suatu produk, mulai dari desain hingga pengelolaan limbah," katanya.

Kaitannya dengan ekosistem laut, Arisman mencatat setiap tahun Indonesia menghasilkan 60 juta ton sampah, dan di dalamnya sekitar 17 persennya adalah sampah plastik.

"Sebagian besar sampah plastik ini akan berakhir di lautan. Sampah laut dapat membawa dampak berbahaya tidak hanya bagi makhluk laut tetapi juga manusia," ungkitnya.

Maka dari itu, Arisman mengajak semua pihak mendorong penerapan ekonomi sirkular plastik menuju gelaran G20 dengan mengadopsi visi besar negara-negara G20 terkait kelestarian lingkungan.

Di mana tercatat tahun 2017, negara-negara G20 mengadopsi "G20 Action Plan on Marine Litter di KTT Hamburg. Setelah dua tahun, ia mengadopsi "Osaka Blue Ocean Vision", yang bertujuan untuk mengurangi polusi tambahan oleh sampah plastik laut menjadi nol pada tahun 2050 melalui pendekatan siklus hidup yang komprehensif.

Sementara pada tahun 2018, Uni Eropa (UE) telah menetapkan target yang berani untuk kuota daur ulang plastik dan persyaratan konten daur ulang sebagai bagian dari strategi plastiknya.

"Pemilahan sampah dan pengumpulan sampah terpisah sangat penting dilakukan untuk mengurangi sampah plastik. Kita butuh modal sosial di desa untuk menerapkan ekonomi sirkular," tandas Arisman.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya