Berita

Wakil Ketua Komisi III DPR, Desmond Junaidi Mahesa saat RDP dengan Kapolri/Repro

Politik

Desmond J. Mahesa Heran Ada “Geng-gengan” di Tubuh Polri

RABU, 24 AGUSTUS 2022 | 15:38 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Banyaknya anggota Polri yang terseret dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Novriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J menyisakan sejumlah pertanyaan.

Wakil Ketua Komisi III DPR, Desmond Junaidi Mahesa merasa heran dengan hal itu. Menurutnya, 97 personel Polri yang diperiksa karena diduga terkait upaya merekayasa atau menutupi penyebab kematian Brigadir J menjadi tanda tanya besar dan seolah ada persoalan serius di tubuh Polri.

"Ini ada apa di institusi sampai yang terlibat sebanyak ini? Ada kesan bahwa ini ada geng-geng di tubuh Polri. Ada kesan bahwa ini suatu kebiasaan yang sudah terjadi untuk saling menutup kasus per kasus. Misalnya, saya selalu diingatkan bagaimana dengan kasus KM50," kata Desmond dalam RDP Komisi III bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/8).


Desmond juga merasa heran dengan mantan penasihat Kapolri, Fahmi Alamsyah, yang diduga sebagai individu yang ikut menyiapkan skenario narasi penyebab kematian Brigadir J untuk disebarkan ke publik.

"Kok penasihat Kapolri terlibat dalam kasus ini. Kok bisa terlibat. Ini penasihat Kapolri atau penasihat yang bisa dipakai (jasanya) oleh personel Polri yang lain? Itu merusak citra Polri kalau enggak terjawab dengan baik,” sesal Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini.

Belum lagi, muncul diagram “Kaisar Sambo dan Konsorium 303” dan “Diagram Kabareskrim” yang belakangan menjadi spekulasi liar di tengah masyarakat. Atas dasar itu, Desmond berharap semua itu dapat dibongkar oleh Listyo Sigit.

“Bisa ini muncul diagram yang seolah-olah membalas, ini ada kaya perang di polri, ini dipertanyakan. Saya minta rapat ini terang benderang agar bisa liat proses peradilan fokus kesana. Bisa-bisa yang buat Polri makin terpuruk. Itu tantangan bagaimana jaga marwah insitusi Polri, dan marwah kita sebagai komisi 3,” pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya