Berita

Athos anjing penyelamat korban gempa 2017/Net.

Dunia

Pembunuh Dua Anjing Milik Palang Merah Meksiko Terancam 18 Tahun Penjara

JUMAT, 19 AGUSTUS 2022 | 11:56 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Untuk pertama kalinya dalam sejarah Meksiko, pengadilan di negara itu mengadakan sidang untuk kasus pembunuhan hewan setelah dua anjing penyelamat Palang Merah, Athos dan Tango, tewas diracun. 

Persidangan, yang dimulai Selasa (16/8), menghadirkan kesaksian dari lebih dari 30 saksi, termasuk anggota Palang Merah Nasional dan Badan Perlindungan Sipil Queretaro.

Terdakwa pria yang dituduh membunuh kedua hewan itu  dijatuhi vonis pada Jumat (18/8) waktu setempat dan bisa dipenjara hingga 18 tahun.

Insiden itu, yang terjadi pada Juni tahun lalu di Kota Queretaro, diumumkan pada saat kejadian oleh Palang Merah Meksiko di halaman Facebook yang didedikasikan untuk Athos, nama salah satu anjing yang mati.

“Tidak ada cara pasti untuk menggambarkan rasa sakit kami, kami telah kehilangan pasangan tanpa syarat, seorang spesialis yang mendedikasikan hidupnya untuk melayani tanpa pernah meminta imbalan apa pun," tulis palang merah, seperti dikutip dari Mexico News.

Athos dan Tango adalah dua anjing yang dilatih dan dirawat oleh anggota Palang Merah, khususnya dua bersaudara, Isaac dan Edgar Martínez, yang bersaksi di persidangan.

Athos, seekor collie perbatasan, pernah menyelamatkan tujuh orang yang terperangkap di bawah puing-puing selama gempa 19 September 2017 yang menghancurkan sebagian Mexico City dan Oaxaca. Dia juga mengambil bagian dalam penyelamatan sebuah keluarga beranggotakan delapan orang di Guatemala selama letusan gunung berapi pada 2018.

Tango, seekor terrier, adalah hewan pendukung emosional yang bekerja dengan keluarga dan anak-anak yang menderita trauma dan gangguan mental lainnya, serta anggota tim Palang Merah sendiri yang pekerjaannya dapat melelahkan secara emosional.

Sementara pengadilan untuk penganiayaan hewan tidak pernah terdengar, ada gerakan yang berkembang di Meksiko untuk melindungi dan membela kehidupan hewan dan mencegah pelecehan mereka. Aktivis menggelar spanduk di luar ruang sidang untuk mendukung keadilan bagi Athos dan Tango dan untuk mendorong masyarakat menghormati hewan.

Menurut organisasi Atlas Penganiayaan Hewan, 60.000 hewan mati karena kekerasan setiap tahun dan hanya 0,01 persen dari pembunuhnya yang dihukum. Dari 2.511 kasus yang dibuka antara 2019 dan 2020, hanya 155 orang yang ditahan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya