Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Setelah Kena Sanksi UE, Batu Bara Rusia Laku Keras di China dan India

JUMAT, 19 AGUSTUS 2022 | 06:14 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Ekspor batu bara Rusia tidak mengalami perubahan yang signifikan walau terkena sanksi Uni Eropa (UE). Sejak Juli lalu, Rusia mengalihkan semua batu baranya ke China dan India dengan harga rendah ketika kenaikan harga mencapai rekornya, yang menurut para ahli itu adalah langkah yang cerdas.

Kantor Berita Vedomosti pada Kamis (18/8) melaporkan, pengiriman batu bara Rusia ke UE menjadi 3 juta ton lebih rendah. Penurunan itu sebagian besar disebabkan oleh pengalihan ke Timur, India dan China, seperti dikutip dari TASS.

China menjadi importir terbesar batu bara Rusia pada bulan Juli dengan 6,7 ​​juta ton telah dikirim melalui laut.

Sementara India yang menempati posisi kedua, telah mengganti batu bara Australia dengan batu bara Rusia yang lebih murah dengan pengiriman yang sudah mencapai 2 juta ton.

Seorang ahli dari Institut Pengembangan Teknologi untuk Bahan Bakar dan Energi, Kirill Rodionov, mengatakan, reorganisasi ekspor ke Timr ini kemungkinan akan dievaluasi pada akhir September, saat pembatasan ekspor akan sepenuhnya diterapkan.

Ia memandang bahwa reorientasi ekspor ke Timur kemungkinan tidak berjalan mulus mengingat sanksi yang diberlakukan oleh Korea Selatan dan Jepang, di mana keduanya telah mengumumkan rencana untuk meninggalkan batu bara Rusia di bawa sanksi yang ditentukan oleh UE.

Analis dari jasa keuangan Finam, Alexey Kalachev, memiliki pandangan lain. Ia tak menampik bahwa potensi peningkatan impor batu bara dari China dan India jauh lebih besar dibandingkan Jepang dan Korea Selatan.

Reorientasi ekspor, menurut Kalachev, akan bergantung pada kesediaan India untuk meningkatkan pembelian batu bara Rusia dan menyediakan kapal curah untuk transportasinya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya