Berita

Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan/Net

Dunia

Imran Khan Puji India karena Tolak Tekanan AS: Kenapa Pakistan Tidak Bisa?

KAMIS, 18 AGUSTUS 2022 | 15:42 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Perlawanan balik Menteri Luar Negeri India S. Jaishankar saat dikecam Barat karena membeli minyak mentah asal Rusia, menuai pujian dari mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan.

Dalam pidatonya pada Minggu (14/8), Khan bahkan memutar klip video Jaishankar dari Forum Bratislava yang diadakan di Slovakia. Ia memuji Jaishankar karena berpegang teguh pada kebijakannya untuk membeli minyak Rusia di tengah tekanan Amerika Serikat (AS).

Khan juga membandingkan kebijakan India dengan pemerintah Pakistan. Ia mengatakan, jika New Delhi dapat mengambil sikap tegas dan membuat kebijakan luar negeri mereka sesuai dengan kebutuhan rakyatnya, maka mengapa Perdana Menteri Shehbaz Sharif justru tidak berdaya.

"Mereka (AS) memerintahkan India untuk tidak membeli minyak dari Rusia. Padahal India adalah mitra strategis AS, sedangkan Pakistan tidak. Tapi, mari kita lihat apa yang dikatakan Menteri Luar Negeri India ketika AS meminta mereka untuk tidak membeli minyak Rusia," ujarnya, seperti dikutip ANI News.

Khan kemudian mengecam pemerintahan Sharif karena terlalu tunduk pada tekanan AS untuk membeli minyak Rusia. Padahal negara tetangganya, dengan berani melawan dan menyalahkan Eropa karena sama-sama membeli gas dari Rusia tetapi tetap mengecam India yang jelas juga membutuhkan pasokan energi.

"Kami telah berbicara dengan Rusia tentang pembelian minyak yang lebih murah, tetapi pemerintah Pakistan tidak memiliki keberanian untuk mengatakan tidak pada tekanan AS. Sedangkan harga bahan bakar meroket dan orang-orang berada di bawah garis kemiskinan," tegas Khan.

Jaishankar telah membalas kritik Barat atas pembelian minyak oleh India dari Rusia di tengah perang Ukraina. Ia menyebut dampak perang membuat ekonomi dunia, khususnya negara-negara berkembang seperti India.

Ia juga mempertanyakan mengapa hanya India yang memperoleh kecaman saat berhubungan dagang dengan Rusia, sementara negara-negara Eropa terus mengimpor gas dari Rusia di tengah perang Ukraina.

"Apakah jika India membeli minyak dari Rusia berarti kami ikut mendanai perang? Lalu jika Eropa membeli gas dari Rusia mereka tidak disebut mendanai perang?" tegasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya