Berita

Presiden Nigeria Muhammadu Buhari/Net

Dunia

Basmi Malaria, Nigeria Bentuk Dewan Pemberantasan Khusus

RABU, 17 AGUSTUS 2022 | 12:07 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Tercatat sebagai negara dengan tingkat malaria tertinggi di dunia, Nigeria kini mulai melakukan berbagai hal untuk menurunkan angka kasus penyakit, salah satunya dengan membentuk dewan pemberantas malaria.

Pada Selasa (16/8), Presiden Nigeria Muhammadu Buhari meresmikan dewan kemitraan publik-swasta bernama End Malaria Council (EMC) untuk memberantas malaria yang telah lama menjadi masalah kesehatan utama masyarakat di negara Afrika.
 

Melantik 16 anggota EMC di ibukota Nigeria, Abuja, Buhari mengatakan upaya ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup, kesehatan, dan kesejahteraan warga Nigeria, serta mendorong pertumbuhan ekonomi negara.

"Malaria pasti menjadi prioritas utama dalam agenda kami. Keberhasilan pelaksanaan agenda dewan akan mengurangi beban ekonomi negara akibat penyakit dan menyelamatkan negara Afrika barat dari kerugian besar," jelas Buhari, seperti dikutip Xinhua.

Menurut Buhari, EMC mencerminkan komitmen pemerintah untuk mengurangi beban malaria di Nigeria, ke tingkat di mana itu tidak lagi menjadi masalah kesehatan masyarakat.

Dengan advokasi dan pendanaan tambahan, dewan EMC akan melakukan upaya pengendalian dan antisipasi yang signifikan pada beban malaria.

EMC akan dipimpin oleh Aliko Dangote, salah satu miliarder terkaya di Afrika, dan juga pendiri dan presiden Grup Dangote. Dangote dikenal sebagai pribadi yang semangat mendukung inisiatif berbagai masalah kesehatan seperti polio dan penguatan sistem perawatan kesehatan primer.

Menurut data resmi pemerintah, Nigeria terus mencatat penurunan malaria, dari 42 persen pada 2010, kemudian menjadi 27 persen pada 2015, dan 23 persen pada 2018.

Namun, berdasarkan data WHO tahun 2021, Nigeria telah menyumbang 27 persen dari semua kasus malaria dan 32 persen kematian secara global.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Halal Bihalal Partai Golkar

Selasa, 16 April 2024 | 01:21

UPDATE

Mudahkan Milenial dan Gen Z Miliki Hunian di Bali, BTN Tawarkan Skema Khusus

Sabtu, 27 April 2024 | 01:36

Sikap Ksatria Prabowo Perlu Ditiru Para Elite Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 01:11

Gus Fawait Resmi Didukung Gerindra Maju Bacabup Jember

Sabtu, 27 April 2024 | 00:59

Rekonsiliasi Prabowo-Megawati Bisa Dinginkan Suhu Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 00:31

Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Korupsi PT Timah, 3 Orang Langsung Ditahan

Jumat, 26 April 2024 | 23:55

Menlu RI Luncurkan Buku "Menghadirkan Negara Hingga Ujung Dunia" di HWPA Award 2023

Jumat, 26 April 2024 | 23:37

Indonesia Tim Pertama yang Jebol Gawang Korsel, Pimpinan Komisi X: Prestasi yang Patut Diapresiasi

Jumat, 26 April 2024 | 23:33

Konfrontasi Barat Semakin Masif, Rusia Ajak Sekutu Asia Sering-sering Latihan Militer

Jumat, 26 April 2024 | 23:21

Menlu RI: Jumlah Kasus WNI di Luar Negeri Melonjak 50 Persen Jadi 53.598

Jumat, 26 April 2024 | 23:06

Ubedilah: 26 Tahun Reformasi, Demokrasi Memburuk

Jumat, 26 April 2024 | 23:01

Selengkapnya