Berita

Perahu kecil yang membawa migran ilegal dari Kuba ke Amerika Serikat/Net

Dunia

AS Tangkap 241 Migran Gelap dari Kuba Setelah Berlabuh di Florida

RABU, 17 AGUSTUS 2022 | 08:25 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Sebanyak 241 migran ilegal dari Kuba ditangkap oleh otoritas Amerika Serikat (AS) sesaat setelah berlabuh di Florida Keys dengan kapal-kapal mereka.

Pada akhir pekan, 10 kapal berisi 187 migran ilegal diamankan otoritas. Kemudian bertambah 54 orang pada Selasa (16/8), sehingga total menjadi 241 orang.

"Selama dua hari terakhir, agen Patroli Perbatasan di Sektor Miami bersama dengan dukungan dari mitra menanggapi 10 pendaratan migran di Florida Keys dan menangkap 187 migran Kuba," tulis Kepala Agen Patroli Walter Slosar dari Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS di akun Twitternya pada Minggu (14/8).

Para migran itu telah dibawa ke tahanan Patroli setelah tiba di tiga lokasi berbeda di Florida Keys. Walter memastikan tidak ada migran yang cidera.

Menurut laporan dari surat kabar Miami Herald, sekelompok besar migran terlihat pada Minggu pagi melalui streaming langsung di Southernmost Point Key West.

Terdapat puluhan pria, wanita, dan anak-anak yang tertangkap gambar siaran langsung tersebut.

Dari Oktober tahun lalu hingga Juni 2022, petugas Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan telah menemukan dan menahan lebih dari 1.300 orang Kuba yang tiba di Florida.

Sementara dalam jangka waktu yang sama dalam dua tahun terakhir, hanya ditemukan sekitar 200 dan 300 migran gelap. Sedangkan menurut laporan dari penjaga Pantai AS, mereka telah menghentikan hampir 4.000 warga Kuba di laut sejak Oktober lalu.

Sejak kebijakan “wet food, dry food” dihentikan pada awal 2017, badan tersebut telah melihat penurunan jumlah migran Kuba. Kebijakan tersebut mengizinkan sebagian besar orang Kuba yang berhasil mencapai tanah AS untuk menetap.

Jumlah orang Kuba yang bermigrasi dengan kapal masih sebagian kecil dibandingkan dengan gelombang besar orang Kuba yang melintasi perbatasan AS-Meksiko. Tercatat mencapai 155 ribu migran yang dilaporkan tiba sejak Oktober tahun lalu.

Kuba mengalami krisis ekonomi terburuknya dalam beberapa dekade karena pandemi dan pengetatan sanksi AS, sehingga banyak migran gelap yang nekat meninggalkan negaranya walaupun membahayakan dirinya sendiri.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya