Berita

Taliban/Net

Dunia

Satu Tahun Berkuasa, Taliban Jadikan 15 Agustus Sebagai Hari Libur Nasional

SENIN, 15 AGUSTUS 2022 | 15:18 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Taliban menandai tahun pertamanya berkuasa dengan menjadikan tanggal 15 Agustus sebagai hari libur nasional. Tepat pada tanggal yang sama di tahun lalu, Taliban berhasil mengambil alih ibukota Afghanistan, Kabul.

Sejauh ini, Taliban belum mengumumkan perayaan resmi untuk tahun pertamanya berkuasa. Tetapi televisi menayangkan program khusus.

“Kami memenuhi kewajiban jihad dan membebaskan negara kami,” kata Niamatullah Hekmat, salah satu pejuang Taliban yang kini menjaga Istana Kepresidenan.

Tahun lalu, Taliban merebut Kabul dengan serangan kilat seiring dengan berakhirnya 20 tahun intervensi Amerika Serikat (AS) di Afghanistan.

"Saat kami memasuki Kabul, dan ketika Amerika pergi, itu adalah saat-saat yang paling menggembirakan," lanjut Hekmat, seperti dikutip Digital Djournal.

Namun tanggal 15 Agustus tampaknya menjadi mimpi buruk bagi banyak warga Afghanistan, terutama perempuan.

Banyak pembatasan yang telah diterapkan oleh Taliban yang memicu terjadinya kecaman dari seluruh dunia. Termasuk ketika Taliban tidak mengizinkan puluhan ribu anak perempuan melanjutkan ke sekolah menengah. Sementara perempuan-perempuan dewasa dilarang kembali ke pekerjaannya di pemerintahan.

Pada Mei, Taliban memerintahkan perempuan untuk mengenakan burqa.

“Sejak hari mereka datang, hidup kami telah kehilangan maknanya. Semuanya telah direbut dari kami, mereka bahkan telah memasuki ruang pribadi kami,” kata Ogail Amail, seorang perempuan Kabul.

Pada Sabtu kemarin (13/8), sekitar 40 perempuan Afghanistan yang tidak mengenakan burqa melakukan aksi unjuk rasa karena merasa hak-haknya telah direbut oleh Taliban.

Unjuk rasa berujung kekacauan ketika para pejuang Taliban memukuli pengunjuk rasa perempuan, serta menembakkan senjata ke udara untuk membubarkan aksi demonstrasi di Kabul.

Selain kekerasan, satu tahun penguasaan Taliban ini telah membawa Afghanistan ke dalam jurang kemiskinan, dan kelaparan. Harga bahan pokok yang juga melambung tinggi membuat sebagian masyarakat mengeluhkan kondisi negaranya. Hal ini juga diperparah oleh bencana alam yang meluluhlantahkan negara ini.

Namun, bagi para pejuang Taliban, kegembiraan kemenangan ini telah mengalahkan krisis ekonomi yang terjadi di negaranya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Halal Bihalal Partai Golkar

Selasa, 16 April 2024 | 01:21

UPDATE

Mudahkan Milenial dan Gen Z Miliki Hunian di Bali, BTN Tawarkan Skema Khusus

Sabtu, 27 April 2024 | 01:36

Sikap Ksatria Prabowo Perlu Ditiru Para Elite Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 01:11

Gus Fawait Resmi Didukung Gerindra Maju Bacabup Jember

Sabtu, 27 April 2024 | 00:59

Rekonsiliasi Prabowo-Megawati Bisa Dinginkan Suhu Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 00:31

Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Korupsi PT Timah, 3 Orang Langsung Ditahan

Jumat, 26 April 2024 | 23:55

Menlu RI Luncurkan Buku "Menghadirkan Negara Hingga Ujung Dunia" di HWPA Award 2023

Jumat, 26 April 2024 | 23:37

Indonesia Tim Pertama yang Jebol Gawang Korsel, Pimpinan Komisi X: Prestasi yang Patut Diapresiasi

Jumat, 26 April 2024 | 23:33

Konfrontasi Barat Semakin Masif, Rusia Ajak Sekutu Asia Sering-sering Latihan Militer

Jumat, 26 April 2024 | 23:21

Menlu RI: Jumlah Kasus WNI di Luar Negeri Melonjak 50 Persen Jadi 53.598

Jumat, 26 April 2024 | 23:06

Ubedilah: 26 Tahun Reformasi, Demokrasi Memburuk

Jumat, 26 April 2024 | 23:01

Selengkapnya