Berita

Para ketua umum partai yang bergabung dalam KIB berjabat tangan saat mendaftar ke KPU RI/Net

Politik

Program Kerja KIB Terjemahkan Idealisme Politik Kebangsaan Mulai Ditagih

MINGGU, 14 AGUSTUS 2022 | 09:19 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digawangi Partai Golkar, PAN, dan PPP, dinilai menarik lantaran berani membentuk koalisi sejak dini berbasis idealisme politik kebangsaan. Walaupun di saat yang bersamaan pembentukan koalisi dinilai prematur sebab belum memunculkan nama capres-cawapres.

"Itu tentu ada kesamaan platform, ada kesamaan kepentingan yang mengikat mereka. Semoga mereka konsisten dengan idealisme politik kebangsaan ini,” harap Direktur Eksekutif PARA Syndicate Ari Nurcahyo, kepada wartawan, Minggu (14/8).

Oleh sebab itu, Ari mendorong KIB untuk segera menerjemahkan idealisme politik kebangsaan yang mereka usung. Ia mengharap KIB secepatnya membuat program nyata dan konkret.

"Makanya membacanya harus membumi ini, programnya apa? Membuat apa? Makanya kita menagih idealisme politik KIB untuk diturunkan menjadi program-program kerja bersama. Apalagi mereka sekarang posisinya masih di pemerintahan. Buat doang narasi publik, edukasi politik ke warga untuk menguatkan arus tengah sehingga memitigasi polarisasi dari awal,” tegasnya.

Untuk arah penambahan koalisi, Ari menilai Partai Solidaritas Indonesia (PSI) punya potensi besar untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Ari mendasarkan analisisnya pada sikap PSI terhadap politik identitas dan dukungan PSI pada pemerintahan Presiden Joko Widodo. Di sisi lain, KIB berulang kali menegaskan keseriusan untuk menghindari polarisasi, menolak politik identitas, dan melanjutkan program Jokowi.

"Saya pikir dua hal ini soal menjaga persatuan, menolak politik identitas, dan bagaimana meneruskan capaian Pak Jokowi untuk periode berikutnya. Kesamaan platform itu potensial buat PSI untuk bergabung,” demikian Ari.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya