Berita

Koalisi Indonesia Bersatu antara Golkar, PPP, dan PAN mendaftar bersama di KPU RI, Rabu (10/8)/RMOL

Politik

Pengamat: Kemesraan KIB Kurang Lengkap Tanpa Deklarasi Capres-Cawapres

KAMIS, 11 AGUSTUS 2022 | 14:53 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Kemesraan Partai Golkar, PPP, dan PAN yang mendaftar bersama-sama sebagai calon peserta pemilu ke KPU RI akan mendongkrak popularitas ketiga parpol yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Namun demikian, popularitas yang dicapai tersebut belum cukup menjadi modal KIB untuk bisa bersaing dalam perhelatan Pilpres 2024 mendatang.
 

"Popularitas dan elektabilitas saja belum tentu menunjukkan substansi awal pembentukan koalisi. Justru yang paling ditunggu-tunggu adalah deklarasi nama bakal calon dari masing-masing koalisi," kata pengamat politik dari Indonesia Political Power, Ikhwan Arif kepada redaksi, Kamis (11/8).

Menurut Ikhwan, hal penting yang perlu diperhatikan oleh masing-masing koalisi adalah faktor ketokohan. Namun sampai hari ini, KIB belum terlihat tegas mengumumkan capres dan cawapresnya.

"Singkatnya, trio musketeers di KIB seperti masih mengulur waktu dan menunggu restu Presiden Jokowi," tegasnya.

Restu Presiden Jokowi dianggap penting mengingat ketiga ketum parpol dalam KIB adalah menteri-menteri Jokowi.

"Menteri-menteri di kabinet yang maju di Pilpres 2024 dipastikan memohon restu Presiden Jokowi. Presiden dianggap tokoh kunci yang sangat berpengaruh dalam pergerakan peta koalisi di 2024," tandasnya.

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Pengamat: Jangan Semua Putusan MK Dikaitkan Unsur Politis

Senin, 20 Mei 2024 | 22:19

Produksi Film Porno, Siskaeee Cs Segera Disidang

Rabu, 22 Mei 2024 | 13:49

Panglima TNI Diminta Tarik Anggota Puspom dari Kejagung

Selasa, 28 Mei 2024 | 18:58

Topeng Mega-Hasto, Rakus dan Berbohong

Kamis, 23 Mei 2024 | 18:03

IAW Desak KPK Periksa Gubernur Jakarta, Sumbar, Banten, dan Jateng

Senin, 20 Mei 2024 | 15:17

Pj Gubernur Jabar Optimistis Polisi Mampu Usut Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Kamis, 23 Mei 2024 | 06:48

UPDATE

Mulai 2027, Kolombia Larang Adu Banteng

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:49

Transisi Energi, Pertamina Hulu Rokan Manfaatkan PLTS Terbesar di Indonesia

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:45

Korban Kasus Penggelapan Memohon Hakim MA Kabulkan Kasasi

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:42

Umat Diajak Rencanakan Haji di Usia Muda

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:36

Partai Buruh Tolak Program Tapera Dijalankan

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:25

Denmark Tolak Akui Negara Palestina

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:09

Fantastis, Kerugian Negara Kasus Korupsi Timah Naik Jadi Rp300 T

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:08

Sambut Pilkada, PP Pemuda Katolik Siap Aktivasi Desk Orkestrasi

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:01

Ratusan Juta Uang Kementan Ngalir ke Nasdem

Rabu, 29 Mei 2024 | 12:59

UKT Batal Naik Setelah Diprotes, Bukti Koordinasi Pemerintah Buruk

Rabu, 29 Mei 2024 | 12:48

Selengkapnya