Berita

Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattaliti/Net

Politik

LaNyalla: Rakyat Sudah Menangis, Oligarki Ekonomi dan Politik Harus Dihentikan

SELASA, 09 AGUSTUS 2022 | 12:22 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Kasus bunuh diri akibat terjerat utang pada rentenir membuat Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattaliti miris. Dia menilai hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal.

Pertama dikarenakan pendidikan keluarga dan minimnya ilmu agama. Kedua, semakin berkuasanya oligarki ekonomi dan politik, sehingga semakin banyak rakyat Indonesia yang berada di bawah garis kemiskinan.

Terakhir, peristiwa bunuh diri terjadi di Kulonprogo, Yogyakarta. Trimurni (54 tahun) nekat mengakhiri hidup karena tidak kuat dikejar rentenir dan terdesak memenuhi kebutuhan anak.


"Sangat miris. Sebagian dari mereka memilih meminjam uang dari rentenir untuk menghadapi masalahnya. Ini kemiskinan yang sudah sangat akut. Sangat terstruktur di masyarakat kita. Rakyat kita sudah banyak yang menangis," tutur LaNyalla kepada wartawan, Selasa (9/8).
 
Padahal, masyarakat yang datang ke rentenir bukan sedang menyelesaikan masalah. Tapi justru memperbesar masalah yang didapat. Ini yang kemudian membuat kasus bunuh diri karena terjerat utang rentenir kembali terulang. Faktanya, tekanan ekonomi yang berat dan menjadi tekanan mental banyak dihadapi oleh kelompok rentan.

“Ini harus dihentikan di bangsa kita tercinta ini. Bangsa ini sejatinya kaya, tapi rakyatnya miskin," katanya.
 
Menurutnya, oligarki ekonomi dan politik adalah biang keladi yang membuat bangsa tetap miskin meski memiliki sumber daya alam (SDA) melimpah.
 
Padahal, Indonesia adalah negeri yang bisa menjamin ketersediaan pangan dan air bagi penduduk bumi di masa depan. LaNyalla pun mengingatkan agar jangan sampai potensi itu dirampok oleh bukan orang Indonesia asli secara sistemik melalui agresi non-militer
 
"Oleh karena itu saya selalu utarakan bahwa kita harus kembali kepada Pancasila. Saya mengajak semua elemen bangsa untuk berpikir dalam kerangka negarawan. Persoalan bangsa ini sesungguhnya adalah adanya kelompok yang menyandera kekuasaan untuk berpihak dan memihak kepentingan mereka, ini harus dihentikan," ujar LaNyalla.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Komisi V DPR: Jika Pemerintah Kewalahan, Bencana Sumatera harus Dinaikkan jadi Bencana Nasional

Sabtu, 06 Desember 2025 | 12:14

Woman Empower Award 2025 Dorong Perempuan Mandiri dan UMKM Berkembang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 12:07

Harga Minyak Sentuh Level Tertinggi di Akhir Pekan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:58

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:44

DPR: Jika Terbukti Ada Penerbangan Gelap, Bandara IMIP Harus Ditutup!

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:24

Banjir Aceh, Untungnya Masih Ada Harapan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:14

Dana Asing Masuk RI Rp14,08 Triliun di Awal Desember 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:08

Mulai Turun, Intip Harga Emas Antam Hari Ini

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:03

Netflix Beli Studio dan Layanan Streaming Warner Bros 72 Miliar Dolar AS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:43

Paramount Umumkan Tanggal Rilis Film Live-Action Kura-kura Ninja Terbaru

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:35

Selengkapnya