Berita

Tank tentara Ukraina di dekat kota Pokrovsk di wilayah Donetsk selama invasi Rusia ke Ukraina/Net

Dunia

Ditekan Zelensky, Amnesty International Minta Maaf Atas Laporan Pelanggaran Pasukan Ukraina

SENIN, 08 AGUSTUS 2022 | 07:16 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kelompok hak asasi manusia Amnesty International akhirnya mengeluarkan permintaan maaf kepada Ukraina atas laporan yang mengungkap dugaan pelanggaran kemanusiaan selama konflik dengan Rusia.

Pernyataan permintaan maaf itu disampaikan kelompok tersebut lewat sebuah email kepada Reuters yang dirilis Minggu (7/8). Namun, Amnesty tetap menolak untuk menyangkal hasil temuannya.

"Amnesty sangat menyesalkan kesusahan dan kemarahan yang disebabkan oleh siaran pers kami tentang taktik pertempuran militer Ukraina," kata Amnesty seperti dikutip oleh Reuters.

Kelompok hak tersebut kemudian menjelaskan bahwa satu-satunya tujuan dalam mempublikasikan analisis tersebut adalah untuk memastikan bahwa warga sipil dilindungi.

“Prioritas Amnesti Internasional dalam hal ini - dan dalam konflik apa pun - adalah memastikan bahwa warga sipil dilindungi. Memang, ini adalah satu-satunya tujuan kami ketika merilis penelitian terbaru ini. Sementara kami sepenuhnya mendukung temuan kami, kami menyesali rasa sakit yang ditimbulkan.”

Dalam emailnya, Amnesty bersikeras bahwa pengamatnya telah melihat pasukan Ukraina di sekitar daerah pemukiman di setidaknya 19 kota dan desa di seluruh negeri.

Menurut organisasi tersebut, dengan memposisikan pasukannya sedemikian rupa, militer Ukraina membahayakan penduduk sipil di sana dengan membuat mereka terancam bahaya tembakan Rusia yang datang.

Segera setelah temuan itu dipublikasikan, Presiden Ukraina Vladimir Zelensky menuduh Amnesty bersikap tidak adil dan mencoba mengalihkan tanggung jawab dari pasukan Rusia.

Menanggapi kritik ini, kelompok tersebut menekankan bahwa temuannya tidak menunjukkan pasukan Ukraina harus bertanggung jawab atas pelanggaran yang dilakukan oleh pasukan Rusia, atau bahwa militer Ukraina tidak mengambil tindakan pencegahan yang memadai.

Amnesty bersikeras bahwa mereka juga tidak membenarkan pelanggaran Rusia.

Dalam laporan yang diterbitkan Kamis pekan lalu, Amnesty selain mengecam pasukan Rusia, juga membidik militer Ukraina. Mengklaim bahwa pasukan Ukraina menunjukkan pola mengganggu dengan menempatkan warga sipil dalam risiko dan melanggar hukum perang dengan beroperasi dari infrastruktur perumahan, termasuk sekolah.

Mengomentari temuan kelompok tersebut, Agnes Callamard, sekretaris jenderal Amnesty International, menekankan bahwa meskipun Ukraina berada dalam posisi bertahan, bukan berarti membenarkan langkahnya dan membebaskan militer Ukraina dari menghormati hukum humaniter internasional.

Zelensky yang mengecam laporan Amnesty, menyatakan bahwa siapa pun yang meragukan bahwa Ukraina adalah korban adalah kaki tangan Rusia.

Pejabat Ukraina juga bersikeras bahwa Kiev melakukan yang terbaik untuk mengevakuasi warga sipil dari bahaya.

Rusia, pada gilirannya, menunjukkan bahwa mereka telah berulang kali memanggil pasukan Ukraina karena menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia, dan temuan Amnesty hanya berfungsi untuk mengkonfirmasi hal itu.

Populer

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

HUT ke-497 Kota Jakarta

Minggu, 19 Mei 2024 | 14:01

Alami Demam Tinggi, Raja Salman Kembali Jalani Pemeriksaan Medis

Minggu, 19 Mei 2024 | 13:56

Aktivis Diajak Tiru Akbar Tanjung Keluar dari Zona Nyaman

Minggu, 19 Mei 2024 | 13:54

Teater Lencana Membumikan Seni Pertunjukan Lewat "Ruang Tunggu"

Minggu, 19 Mei 2024 | 13:36

Bamsoet Ungkit Lagi Cerita Pilu Golkar saat Dipimpin Akbar Tanjung

Minggu, 19 Mei 2024 | 13:26

Alumni Usakti Didorong Berperan Membangun Indonesia

Minggu, 19 Mei 2024 | 13:12

Diserang Rusia, 9.907 Warga Ukraina Ngacir dari Kharkiv

Minggu, 19 Mei 2024 | 12:59

Banyak Guru Terjerat Pinjol Imbas Kesejahteraan Minim

Minggu, 19 Mei 2024 | 12:59

Wantim Golkar DKI Pamer Zaki Bangun 29 Stadion Mini di Tangerang

Minggu, 19 Mei 2024 | 12:39

Prabowo-Gibran Diyakini Bawa Indonesia Jadi Macan Asia

Minggu, 19 Mei 2024 | 12:26

Selengkapnya