Berita

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo/Net

Politik

Jokowi: Bukan Kaya atau Miskin, Negara akan Kalah dengan yang Cepat

SABTU, 06 AGUSTUS 2022 | 08:34 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Percepatan pembangunan sebuah negara diyakini akan lebih baik dibandingkan dengan status besar atau kecil dari sebuah negara itu sendiri.

"Di masa depan, bukan negara besar mengalahkan negara kecil, negara kaya mengalahkan negara miskin, tetapi negara cepat mengalahkan negara yang lambat," kata Presiden Joko Widodo dikutip dari akun Twitternya, Sabtu (6/8).

Presiden Jokowi menuturkan, setidaknya ada tiga pondasi Indonesia untuk bersaing di masa depan. Pertama adalah infrastruktur. Kemudian hilirisasi dan industrialisasi, serta ketiga adalah digitalisasi.

Jokowi mengamini, infrastruktur yang terus digenjot dan dibangun saat ini tidak akan bisa langsung dirasakan. Hasilnya, kata Jokowi, mungkin baru bisa diraskan 5 tahun atau 10 tahun mendatang.

"Dalam tujuh tahun ini, kita telah menambah 2.042 km jalan tol, 5.500 km jalan bukan tol, 16 bandara baru, 18 pelabuhan baru, 38 bendungan baru, hingga irigasi 1,1 juta hektare," sambung Presiden.

Soal hilirisasi dan industrialisasi, Presiden Jokowi mengklaim telah dimulai dan untung besar.

"Anda tahu, nilai ekspor nikel dalam bentuk bahan mentah pada 2014 hanya Rp 15 triliun. Begitu ekspor bahan mentah kita hentikan di tahun 2017, nilai ekspor nikel kita 2021 mencapai lebih Rp 300 triliun!" tegas Jokowi.

Berkaitan digitalisasi, pemerintah terus mendorong upaya tersebut terhadap  keberadaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Ada 65,4 juta UMKM di Indonesia yang berkontribusi pada 61% ekonomi dalam negeri.

"Jika hilirisasi dan industrialisasi tersebut dilakukan secara konsisten, saya yakin, PDB/GDP ekonomi Indonesia kini 1,2-1,3 triliun dolar AS menjadi di atas 3 triliun dolar AS," tandasnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya