Berita

Rudal ditembakkan di lepas pantai Pulau Pingtan, sekitar 80 mil jauhnya dari Taiwan , sebagai bagian dari latihan peluru kendali langsung militer China pada 4 Agustus/Net

Dunia

Merusak Perdamaian dan Stabilitas, Jepang Desak China Hentikan Latihan Militer di Sekitar Taiwan

JUMAT, 05 AGUSTUS 2022 | 19:59 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Latihan militer yang dilakukan China sebagai tanggapan atas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi mendapat kecaman dari Pemerintah Jepang.

Dalam sebuah pernyataan pada Jumat (5/8), Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengutuk penembakan rudal balistik China selama latihan militer di sekitar Taiwan, menyebutnya sebagai masalah serius yang berdampak pada keamanan nasional dan keselamatan warga negaranya.

Pihak Tokyo menyebut China telah menjatuhkan lima rudal di zona ekonomi eksklusif negara itu, dengan empat di antaranya diyakini telah terbang di atas pulau utama Taiwan.


"Tindakan China kali ini berdampak serius pada perdamaian dan stabilitas kawasan kami dan komunitas internasional," kata Kishida kepada wartawan setelah bertemu Ketua DPR AS Nancy Pelosi untuk sarapan pagi, seperti dikutip dari AFP.

“Saya mengatakan kepadanya bahwa kami telah menyerukan pembatalan segera latihan militer,"" ujarnya.

Tokyo sendiri telah mengajukan protes diplomatik kepada Beijing atas latihan militer, yang dimulai pada hari Kamis.

Bagian dari wilayah Okinawa paling selatan Jepang dekat dengan Taiwan, begitu pula pulau-pulau kecil yang menjadi pusat sengketa lama antara Tokyo dan Beijing.

Pelosi berada di Tokyo untuk putaran terakhir dari tur Asia yang mencakup pemberhentian di Taiwan yang telah memicu amarah Beijing, yang telah meluncurkan latihan militer terbesarnya di sekitar Taiwan sebagai tanggapan.

Pelosi tiba di Jepang pada Kamis malam setelah sebelumnya mengunjungi Korea Selatan, sekutu penting AS lainnya, di mana dia mengunjungi perbatasan dengan Korea Utara. Ini adalah pertama kalinya dia di Jepang sejak 2015.

Pada pertemuannya denga Pelosi, Kishida mengatakan dia bersama ketua DPR AS membahas masalah geopolitik termasuk hal-hal yang berkaitan dengan Korea Utara, Cina dan Rusia, serta upaya menuju dunia bebas nuklir.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya