Berita

Xi Jinping/Net

Dunia

Akui Besarnya Pengaruh China, Zelensky Cari Cara Dekati Xi Jinping agar Bantu Akhiri Perang dengan Rusia

KAMIS, 04 AGUSTUS 2022 | 14:25 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah Ukraina dilaporkan sedang mencari kesempatan untuk melakukan komunikasi langsung dengan China. Sejauh ini China adalah sekutu dekat Rusia. Ukraina perlu membahas secara intens dengan Beijing mengenai konflik militernya dengan Rusia.

Hal itu diungkapkan langsung Presiden Ukraina Volodymir Zelensky dalam sebuah wawancara eksklusif dengan South China Morning Post, yang pertama dengan outlet media Asia sejak invasi Rusia ke negaranya pada 24 Februari.

“Saya ingin berbicara langsung," kata Zelensky. 

"Saya (pernah)  melakukan satu percakapan dengan (Presiden) Xi Jinping setahun yang lalu,” sambungnya.
Zelensky mengakui pihaknya berupaya mencari cara untuk bisa melakukan dialog dengan  Xi Jinping.

“Sejak awal agresi skala besar pada 24 Februari, kami telah meminta secara resmi untuk melakukan percakapan, tetapi kami (belum) melakukan percakapan dengan China meskipun saya yakin itu akan membantu,” katanya, mencatat bahwa negaranya secara konsisten mencari hubungan dekat dengan Beijing pada tahun-tahun sebelum konflik.  

Pemimpin Ukraina juga mendesak negara adidaya Asia itu untuk menggunakan pengaruh politik dan ekonominya yang besar atas Rusia untuk menghentikan pertempuran.

“Ini adalah negara yang sangat kuat. Ini adalah ekonomi yang kuat. Jadi (itu) secara politik, ekonomi dapat mempengaruhi Rusia," kata Zelensky, seraya mengingatkan bahwa sebagai negara anggota tetap PBB, China seharusnya bisa membantu Ukraina dalan urusan perdamaian.
"Saya yakin bahwa tanpa pasar Cina untuk Federasi Rusia, Rusia akan merasakan isolasi ekonomi sepenuhnya," ujarnya.

Konflik Rusia dan Ukraina telah menyisakan duka dan banyak kehilangan. Kantor Hak Asasi Manusia PBB dalam laporannya per tanggal 1 Agustus mencatat setidaknya sudah 5.327 orang telah tewas dan 7.257 orang terluka sejak serangan terjadi.

Hingga saat ini China menjadi salah satu negara yang bersikap netral attas konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya