Berita

Rudal Patriot terlihat di dekat pangkalan udara Pangeran Sultan di al-Kharj pada 20 Februari 2020/Net.

Dunia

Amerika Sepakat Jual 300 Rudal Patriot ke Arab Saudi

RABU, 03 AGUSTUS 2022 | 07:21 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah AS akhirnya menyetujui penjualan 300 rudal Patriot ke Arab Saudi dalam kesepakatan senilai 3,05 miliar dolar AS. Selain itu juga ada kesepakatan senilai 2,25 miliar dolar AS untuk 96 putaran rudal Terminal High Altitude Area Defense (THAAD).

Menurut Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan (DSCA), kesepakatan yang diusulkan dengan Arab Saudi akan membantu mengisi kembali stok rudal Patriot yang “berkurang”, mempersenjatai Saudi dengan 300 senjata baru.

“Rudal-rudal ini digunakan untuk mempertahankan perbatasan Kerajaan Arab Saudi terhadap sistem udara tak berawak lintas batas Houthi yang gigih, juga serangan rudal balistik di situs sipil dan infrastruktur penting di Arab Saudi,” kata DSCA dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Anadolu Agency.

Pentagon juga mengomentari kesepakatan ini, mengatakan bahwa penjualan ini akan meningkatkan kemampuan Arab Saudi untuk menghadapi ancaman saat ini dan masa depan dengan mengisi kembali persediaan rudal PATRIOT GEM-T yang semakin menipis.

Houthi yang didukung Iran menggandakan jumlah serangan terhadap sasaran sipil di Arab Saudi selama sembilan bulan pertama tahun 2021 dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2020, menurut sebuah laporan yang diterbitkan oleh Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) yang berbasis di Washington.

Secara terpisah, Komando Pusat AS (CENTCOM) mengumumkan bahwa mereka telah memulai perencanaan Latihan Eagle Resolve 23, sebuah latihan pos komando berbasis skenario (CPX) yang terkait dengan latihan pelatihan lapangan (FTX) yang dijadwalkan pada Mei-Juni 2023 di Arab Saudi.

Ini akan menjadi iterasi ke-16 dari latihan tahunan, yang dirancang untuk mengembangkan dan mempekerjakan Satuan Tugas Gabungan Gabungan untuk menanggapi ancaman regional saat ini dan yang muncul di Timur Tengah.

Pentagon juga mengatakan bahwa UEA meminta untuk membeli peluru kendali THAAD, dua THAAD Launch Control Stations (LCS), dan dua THAAD Tactical Operations Stations (TOS). Juga termasuk perbaikan dan pengembalian, integrasi sistem dan checkout, dan suku cadang dan perbaikan.

Kontraktor utama penjualan adalah Lockheed Martin, dengan Pentagon menyebut UEA sebagai mitra vital AS untuk stabilitas politik dan kemajuan ekonomi di kawasan itu.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya