Berita

Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov/Net

Dunia

Menlu Rusia Kunjungi Myanmar dan Kamboja, Moskow: Lavrov Tidak Membawa Provokasi Seperti Pelosi

RABU, 03 AGUSTUS 2022 | 06:57 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov akan mengunjungi Myanmar dan Kamboja pada Rabu (3/8) waktu setempat.

Perjalanan Lavrov ke Myanmar dan pertemuan Rusia-ASEAN di Kamboja, terjadi di tengah kehebohan kunjungan Ktua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan.

Kedua kunjungan ini kemudian dibandingkan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova, yang menyebut kedatangan Lavrov bukan untuk memprovokasi China seperti yang dilakukan Pelosi.

“Di sana panas sekarang, dalam segala hal,” kata Zakharova di Telegram, seperti dikutip dari RT, Rabu (3/8).

“Lavrov tidak membawa provokasi, seperti Pelosi, tetapi kerja sama. Sampai jumpa!," tulisnya.

Pelosi, seorang politisi Demokrat California yang saat ini memimpin Dewan Perwakilan Rakyat AS, terbang ke Taiwan pada Selasa malam, mengabaikan serangkaian peringatan dan protes China. Menjadikannya pejabat AS paling senior yang mengunjungi pulau itu dalam 25 tahun.

"Kunjungan delegasi Kongres kami ke Taiwan menghormati komitmen teguh Amerika untuk mendukung Demokrasi Taiwan yang semarak," katanya dalam sebuah pernyataan, yang dirilis setelah mendarat di Taipei.

Op-ed-nya di Washington Post, memaparkan alasan kunjungannya, diterbitkan tak lama kemudian, menunjukkan bahwa perjalanan itu telah dipersiapkan sebelumnya.

Beijing telah bereaksi dengan marah, mencela perjalanan Pelosi sebagai "pelanggaran serius terhadap prinsip satu-China" dan tiga komunike bersama yang ditandatangani dengan AS.

“Ini memiliki dampak yang parah pada landasan politik hubungan China-AS, dan secara serius melanggar kedaulatan dan integritas teritorial China,” kata Kementerian Luar Negeri China.

Sebelumnya juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada hari Selasa bahwa Rusia berdiri “dalam solidaritas mutlak dengan China,” menambahkan bahwa perjalanan Pelosi murni provokatif dan kemungkinan akan memperburuk ketegangan geopolitik di wilayah tersebut.

Kehadiran militer China di dekat Taiwan telah meningkat secara drastis dalam beberapa hari terakhir. Beijing telah mengumumkan latihan udara, laut dan rudal di lepas pantai Taiwan selama sisa minggu ini.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya