Berita

HIMARS/Net

Dunia

Biden Kembali Beri Dana Bantuan Tambahan 550 Juta Dolar AS ke Ukraina

SELASA, 02 AGUSTUS 2022 | 09:54 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah Amerika Serikat kembali menambah dana bantuan untuk mempersenjatai Ukraina.

Dana tambahan sebesar 550 juta dolar AS yang dipesan Presiden Joe Biden itu sebagian besar akan digunakan untuk mengisi kembali amunisi peluncur roket HIMARS yang disebut-sebut oleh Kiev sebagai 'pengubah permainan' dalam konfliknya dengan Rusia.

"Putaran terakhir persenjataan untuk Ukraina telah disetujui di bawah  'otoritas penarikan' Biden pada  Jumat," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby kepada wartawan dalam pengarahan di Gedung Putih, seperti dikutip dari AFP, Selasa (2/8).

Paket bantuan baru akan mencakup peluru untuk peluncur Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) dan peluru artileri 155 milimeter.

Kirby mengatakan, pejabat tinggi pemerintahan Biden, termasuk Menteri Luar Negeri Anthony Blinken, Ketua Kepala Staf Gabungan Mark Milley dan Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan, berbicara dengan rekan-rekan Ukraina mereka  pada  Jumat pekan lalu untuk memberi tahu mereka tentang persetujuan bantuan terbaru itu.

Sejak Rusia memulai serangan militer terhadap Ukraina pada Februari lalu, Biden telah mengesahkan 17 paket bantuan untuk Kiev di bawah otoritas penarikannya. Persetujuan tersebut mencakup lebih dari 8 miliar dolar AS pengiriman senjata. Kongres menyetujui 40 miliar dolar AS bantuan baru secara keseluruhan ke Ukraina pada Mei setelah sebelumnya memberikan 13,6 miliar dolar AS.

Para pejabat Rusia menuduh Washington memompa peluncur HIMARS dan persenjataan lainnya ke Ukraina untuk mengakhiri konflik berdarah di bekas republik Soviet itu selama mungkin.

Menteri Pertahanan Ukraina Alexey Reznikov telah mengklaim bahwa peluncur roket buatan AS telah membuat perbedaan besar di medan perang, tetapi pasukan Rusia terus membuat keuntungan di wilayah Donbass.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya