Berita

Mantan Pimpinan KPK, Bambang Widjojanto/Net

Hukum

Tindakan BW Bela Mardani Bertolak Belakang dengan Status Mantan Pimpinan KPK

SENIN, 25 JULI 2022 | 12:40 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Tindakan Bambang Widjojanto (BW) menjadi kuasa hukum tersangka korupsi, Mardani H. Maming dianggap bertolak belakang dengan amanah dan semangat pemberantasan korupsi KPK.

Secara norma institusi, KPK memberikan hak perlindungan hukum dan keamanan, termasuk kepada BW yang pernah memimpin KPK. Hal itu dapat dikonfirmasi kepada mantan pimpinan lainnya.

"Meski, perlindungan KPK dapat saja gugur ketika sejak awal mantan pimpinan KPK dimaksud menyatakan secara tegas tidak memerlukan atau pun menolak haknya tersebut," ujar Plt Jurubicara KPK, Ali Fikri, Senin siang (25/7).

Mengenai BW selaku mantan pimpinan KPK membela Maming berstatus terduga pelaku korupsi, kata Ali, hal tersebut menjadi ranah pertimbangan dan penilaian pribadi masing-masing.

"Meskipun, kita pandang tindakan tersebut bertolak belakang 180 derajat dengan amanah dan semangat pemberantasan korupsi, apakah hal itu etis? Kita kembalikan lagi kepada kebijaksanaan dan keputusan masing-masing individu," kata Ali.

Ali menganggap, setiap pilihan yang diambil seseorang dipastikan ada kepentingan, termasuk apa yang dilakukan BW.

"Kepentingan seorang pembela terduga pelaku korupsi yang dibungkus dengan argumentasi adanya kriminalisasi oleh KPK adalah lumrah, tapi salah. Hal ini pun tentu sangat disadarinya. Karena ketika dulu KPK menetapkan tersangka, juga menghadapi hal demikian," tegas Ali.

Di sisi lain, Ali menilai tuduhan kriminalisasi yang kini menyasar KPK dalam memproses Mardani Maming adalah kelatahan.

"Dengan demikian, penetapan tersangka bukanlah kriminalisasi. Karena penetapan tersangka bagian dari kebijakan penegakan hukum pidana itu sendiri," tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya