Berita

Ilustrasi/Net

Nusantara

Penting Mempersiapkan Pegiat Deradikalisasi Agar Dapat Menuntun Mantan Ekstrimis ke Lingkungan yang Membangun, Bukan Merusak

SABTU, 23 JULI 2022 | 18:58 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Banyak kalangan yang skeptis terhadap upaya deradikalisasi atau pengubahan substantif pada ideologi dan sikap para pelaku ekstrimis. Ini semua karena tujuannya yang terlalu sulit dan ambisius.

Hal ini yang kemudian juga akan menghambat proses counterterrorism lainya yakni disengagement dalam memfasilitasi perubahan perilaku para mantan teroris untuk tidak kembali melakukan kekerasan.
Dosen Program Studi Kajian Terorisme, Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, Zora A. Sukabdi, dalam seminarnya menjelaskan, bahwa meskipun konsep diradikalisasi ini telah ada dan banyak praktisi yang menggelutinya, namun masih belum ada hasil yang cukup signifikan yang ditunjukkan dari program tersebut.

"Karena memang sulit untuk mengubah ideologi seseorang. Namun, setidaknya kita bisa membimbing mereka dan mencegah mereka untuk melakukan kejahatan terorisme," ungkapnya.

"Karena memang sulit untuk mengubah ideologi seseorang. Namun, setidaknya kita bisa membimbing mereka dan mencegah mereka untuk melakukan kejahatan terorisme," ungkapnya.

Zora menekankan pentingnya mempersiapkan para pegiat deradikalisasi (deradikalisator) agar dapat menuntun para pelaku ekstrimis kembali ke dalam lingkungan yang membangun, bukan merusak.

"Kalau dalam forensik Psikologi, kita harus tau risknya dimana, need atau butuhnya apa, kemudian baru kita respon (responsivity) atau intervensinya seperti apa," jelasnya.

Zora menyarankan agar para deradikalisator tidak terpaku pada hal yang sulit yakni mengubah ideologi pelaku secara penuh. Melainkan para praktisi perlu fokus pada upaya disengagement dengan memberikan dukungan, arahan, keterampilan dan penempatan posisi atau jabatan agar dapat menyalurkan power motif para pelaku.

Menurut Zora, proses deradikalisasi akan melalui tranformasi sikap yang dialami pelaku secara bertahap dan berbeda-beda.

"Pertama mereka mulai paham kalo Indonesia itu state of peace bukan war. Mereka melihat penderitaan para koban bom lewat pertemuannya dengan keluarga korban. Kemudian mereka juga bertemu dengan para petugas hukum yang punya integritas bersamaan dengan adanya kekecewaan mereka terhadap pemimpin kelompok. Terakhir mereka membaca buku tentang jihad yang lebih soft," paparnya.

Oleh karena itu, Zora mengatakan bahwasanya para deradikalisator haruslah merupakan orang yang dapat memanajemen dirinya dengan baik, memiliki problem approaching yang baik, tanggap terhadap masalah namun tidak tidak overreaksonal atau panikan serta memiliki karisma atau posistif transformation.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya