Berita

Habib Rizieq Shihab dinyatakan bebas bersyarat pada Rabu (20/7)/Ist

Suluh

Cap Cip Cup Habib Rizieq, Jihad Oposisi atau Mengekor Rezim Jokowi

JUMAT, 22 JULI 2022 | 01:27 WIB | OLEH: DIKI TRIANTO

MEJIKUHIBINIU. Warna Ibukota Jakarta tidak berubah, masih warna-warni seperti biasanya, selayaknya tak ada peristiwa besar yang terjadi pada Rabu pagi (20/7).

Padahal, di tengah hiruk-pikuk kesibukan kota metropolitan kini, ada ulama kharismatik Habib Rizieq Shihab yang telah menghirup udara bebas dari Rumah Tahanan Bareskrim cabang Cipinang. Sepintas muncul tanya, apa kharismanya sudah luntur?

Habib Rizieq Shihab dinyatakan bebas, meski ada embel-embel "bersyarat" di belakangnya. Artinya, ia diwajibkan lapor secara berkala dan menyandang status tahanan kota.

Tidak ada lautan massa dengan tone putih-putih saat penyambutan Sang Imam Besar kala menghirup udara Jakarta. Ibukota tidak sepenuhnya memutih.

Tentu suguhan tersebut jauh berbeda dengan peristiwa sebelumnya, tatkala pengikutnya dan masyarakat berduyun-duyun memutihkan Bandara Internasional Soekarno-Hatta menyambut kepulangan Habib Rizieq yang telah tinggal selama 3,5 tahun di Arab Saudi. Bandara Soetta langsung memutih saat penyambutan Habib Rizieq, 10 November 2020 silam.

Hati-hati

Kondisi ini akhirnya terjawab dari mulut Habib Rizieq langsung. Saat konferensi pers di Jalan Petamburan III, Jakarta Pusat, pembebasan bersyarat memang sengaja tidak diumumkan ke publik, jemaah pada khususnya.

Alasannya karena kehati-hatian. Ia tidak ingin melanggar peraturan lagi, yang bisa kembali membawanya ke meja hijau. Pidana kasus kekarantinaan kesehatan dan penyebaran berita bohong membuat Habib Rizieq makin arif dalam bersikap.

"Jadi tolong dimaklumi kenapa ketua pengacara dan seluruh advokat begitu hati-hati dalam memberikan informasi pembebasan bersyarat," demikian pengakuan Habib Rizieq, Rabu (20/7).

Nihil Deklarasi Politik 2024

Pembebasan bersyarat Habib Rizieq mustahil bila tidak memantik perhatian publik Tanah Air. Apalagi, khalayak sedang dihadapkan dengan agenda persiapan pesta demokrasi lima tahunan yang sudah mulai menghangat, Pemilu Serentak 2024.

Ya, ulama pendiri Front Pembela Islam (FPI) –yang kini dibubarkan pemerintah– sejatinya bukan sosok kaleng-kaleng dalam percaturan politik dalam negeri. Masih terngiang di ingatan publik, saat komando Imam Besar FPI mampu mengumpulkan jutaan umat muslim bertajuk "aksi bela Islam" berjilid-jilid.

Kala itu, lewat komando Habib Rizieq, jutaan umat Islam dari berbagai penjuru Tanah Air sukses memutihkan Ibukota dalam agenda mengawal kasus penista agama, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok agar diproses hukum. Peristiwa sejarah ini bahkan turut disorot media internasional.

Hasilnya, Ahok divonis bersalah dan dipidana penjara selama dua tahun, 9 Mei 2017. Ahok yang berstatus sebagai calon gubernur petahana bersama cawagub Djarot Saiful Hidayat pada Pilgub DKI 2017 pun tumbang, kalah dari pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang didukung pengikut Habib Rizieq.

Jihad politik Habib Rizieq kembali berlanjut dan diejawantahkan dalam bentuk dukungan kepada Prabowo Subianto di Pilpres 2019. Melalui Ijtima Ulama II, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF Ulama) mantap mendukung Prabowo-Sandiaga berhadapan dengan pasangan Jokowi-Maruf di Pilpres 2019. Ujungnya, berdiri tegak jadi oposisi.

Namun kini, pasca pembebasan bersyarat, Habib Rizieq tidak lugas mengambil sikap politik untuk Pilpres 2024, atau mungkin belum. Alih-alih menyerukan dukungan untuk bakal capres-cawapres, diksi-diksi Habib Rizieq di Markaz Syariah Petamburan saat konferensi pers justru menyiratkan seperti ada barier yang diperuntukkan partai politik.

Begitu lugas ia mengatakan, pembebasan bersyaratnya bukan atas bantuan partai politik dan penguasa, melainkan hasil jaminan keluarga.

"Pembebasan bersyarat saya bukan pemberian partai politik, bukan pejabat, bukan pemberian kekuasaan," ujar Habib Rizieq lantang.

Revolusi Akhlak dan Darurat Kebohongan

Meski tidak lantang akan berpolitik di 2024, Habib Rizieq mengaku akan tetap konsisten menggaungkan revolusi akhlak. Dengan begitu, tidak akan ada praktik korupsi dan kezaliman yang ujungnya akan menyusahkan rakyat.

Concern lain yang disampaikan adalah darurat kebohongan. Dewasa ini, ia menilai kondisi negara dipenuhi dengan darurat kebohongan dan sudah membudaya. Cukup kritis.

"Bagaimana kita punya negeri di mana-mana ada kerusakan, di mana-mana ada kemungkaran, Maka, kebohongan sudah membudaya dan negeri kita lagi darurat kebohongan," tegasnya.

Rezim Merangkul Habib Rizieq

Di tengah kehati-hatian itu, muncul dorongan agar rezim pemerintahan Joko Widodo segera merangkul Habib Rizieq. Memiliki basis massa begitu besar, tentu menjadi nilai plus tersendiri bagi pemerintah yang akan lengser dua tahun lagi.

Rekonsiliasi juga bisa menjadi "jurus" untuk mengakhiri keterbelahan. Juga untuk melunturkan bayang-bayang islamofobia yang disinyalir menguat di rezim saat ini.

Kini, publik patut menanti ke mana arah komando Imam Besar Habib Rizieq untuk jutaan umatnya di tengah riuhnya politik identitas dan islamofobia menjelang hajatan demokrasi 2024. Patut kita tunggu.

Populer

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

Alvin Lim Protes Izin Galangan Kapal Panji Gumilang

Sabtu, 11 Mei 2024 | 15:56

KPK Juga Usut Dugaan Korupsi di Telkom Terkait Pengadaan Perangkat Keras Samsung Galaxy

Rabu, 15 Mei 2024 | 13:09

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

Ini Deretan Alasan Wantim Golkar Jagokan Zaki Iskandar

Jumat, 17 Mei 2024 | 22:04

Ambil Formulir ke PDIP, Ijeck Tegaskan Siap Maju di Pilgubsu 2024

Jumat, 17 Mei 2024 | 22:04

Khofifah: Mandat Golkar Sangat Berharga

Jumat, 17 Mei 2024 | 21:58

Menangis Baca Pledoi di PN, Azlansyah Mengaku Menyesal Diperintah Senior di KPU dan Bawaslu

Jumat, 17 Mei 2024 | 21:48

Wantim Golkar DKI: Zaki Kualitas Bagus!

Jumat, 17 Mei 2024 | 21:44

Airlangga Klaim Khofifah-Emil Sudah Direstui KIM untuk Pilgub Jatim

Jumat, 17 Mei 2024 | 21:42

KI Pusat Soal RUU Penyiaran: Wartawan Tidak Boleh Dihalang-halangi

Jumat, 17 Mei 2024 | 21:40

Airlangga Resmi Beri Mandat Khofifah-Emil Dardak

Jumat, 17 Mei 2024 | 21:38

Ini Besaran Santunan Rumah Rusak Warga Terdampak Banjir Lahar Dingin Sumbar

Jumat, 17 Mei 2024 | 21:35

KI Pusat Bersiap Menyusun Indeks Keterbukaan Informasi Publik 2024

Jumat, 17 Mei 2024 | 21:24

Selengkapnya