Berita

Wakil Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Nasional, Prof Firdaus Syam/Repro

Politik

Prof Firdaus Syam: Tidak Ada Politik Tanpa Identitas

KAMIS, 21 JULI 2022 | 08:27 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Dinamika dalam demokrasi sedianya ditentukan oleh beberapa faktor. Seperti faktor sosiologis, eksternal di luar kehidupan berbangsa dan bernegara, hingga faktor konstitusi.

Oleh karena itu, regulasi yang berkaitan dengan demokrasi sejauh mana bisa memberikan ruang yang konstruktif. Atau justru menjadi ruang destruktif dalam membangun demokrasi yang diinginkan.   

Demikian disampaikan Wakil Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Nasional, Prof Firdaus Syam, dalam sebuah webinar bertajuk “Dinamika Demokrasi di Indonesia” yang diprakarsai Akbar Tandjung Institute, Kamis (21/7).


Firdaus mengurai, sejumlah persoalan yang muncul ke permukaan yang berkaitan dengan demokrasi mulai dari soal-soal korupsi, kebebasan pers, dan politik identitas adalah implikasi-implikasi dari ruang demokrasi yang dikembangkan tersebut.

“Kalau ruang demokrasi dikembangkan dengan sehat maka dengan sendirinya apa yang disebut dengan politik identitas, kebebasan pers, itu bisa berjalan dengan normal,” papar Firdaus.

Di sisi lain, Firdaus menyebut dalam politik memang selalu ada identitas yang tak bisa dinegasikan. Akan tetapi, bagaimana caranya politik identitas itu muncul dengan spirit yang konstruktif untuk memberikan sinergi terhadap perbedaan-perbedaan identitas.

Sebab, ditegaskan Firdaus, tidak mungkin dalam demokrasi tidak ada politik identitas. Menurutnya, itu sebuah keniscayaan. Tapi yang penting adalah bagaimana mengelola identitas itu secara konstruktif sesuai dengan filosofis kehidupan demokrasi dan konstitusi, sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku.

“Saya perlu menekankan soal ini, tidak ada politik yang tidak ada identitas. Ideologi saja bisa menjadi bagian daripada pilihan-pilihan yang berbeda dengan yang lain. Pertanyaan kita, bagaimana mengelola perbedaan itu?" ucapnya.

"Perbedaan bukan hanya di tingkat aksi, program, metode dalam berpolitik menyampaikan aspirasi, tetapi bisa lebih tinggi dari itu, tentang nilai-nilai itu. Identitas kan salah satu nilai yang itu melekat inheren di dalam masyarakat,” demikian Firdaus.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya