Berita

Presiden AS Joe Biden/Net

Dunia

Joe Biden Harus Siap Di-Impeach Jika Demokrat Kuasai DPR dan Senat pada November

MINGGU, 17 JULI 2022 | 12:41 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pemilihan pendahuluan di Amerika Serikat (AS) yang akan diselenggarakan pada November mendatang menjadi kekhawatiran sendiri bagi Partai Demokrat.

Jika Partai Demokrat akhirnya kehilangan kendali atas Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Senat, maka Presiden Joe Biden bisa menghadapi impeachment atau pemakzulan dari politisi Partai Republik yang sudah menyatakan minatnya.

Pada Januari, Senator Republik Ted Cruz mengatakan akan ada banyak alasan untuk memakzulkan Biden. Kemudian pada bulan April, Perwakilan Republik Ken Buck mengatakan akan mengadakan dengar pendapat untuk menentukan apakah pemakzulan tepat bagi Biden.


Sebuah jajak pendapat University of Massachusetts Amherst pada Mei yang dimuat Newsweek menemukan bahwa 68 persen dari Partai Republik dan 66 persen dari konservatif ingin Biden dimakzulkan jika Partai Republik mengambil alih DPR.

Sementara 53 persen dari Partai Republik percaya DPR yang dipimpin Republik akan memakzulkannya.

Pasal-pasal pemakzulan dapat disahkan dengan suara mayoritas sederhana di DPR, tetapi seorang presiden hanya dapat diberhentikan dengan dua pertiga suara mayoritas di Senat. Ini tidak pernah terjadi dan tampaknya tidak mungkin Partai Republik akan memiliki jumlah kursi yang diperlukan pada tahun 2023.

Kendati begitu, mantan Presiden Donald Trump dimakzulkan dua kali, yaitu pada tahun 2020 dan 2021. Pada kedua kesempatan itu dia dibebaskan oleh Senat.

Tidak ada yang bisa mencegah pemungutan suara DPR yang dipimpin Partai Republik pada pasal-pasal pemakzulan, bahkan jika ada sedikit peluang.

Profesor emeritus pemerintahan dan politik Amerika Serikat di Pusat Studi Demokrasi di Universitas Westminster di Inggris, John Owens, mengatakanDemokrat masih bisa mempertahankan DPR dan Senat pada November.

"Dengan asumsi Partai Republik mengambil alih satu atau kedua majelis, kemungkinan besar mereka akan mencoba memakzulkan Biden," kata Owens.

Jika Partai Republik merebut kembali DPR tetapi bukan Senat, yang tetap menjadi kemungkinan, upaya pemakzulan apa pun bisa berakhir seperti "pencetakan poin" politik.

"Pemakzulan semakin menjadi semacam bagian rutin dari dinamika hiper-partisan di Washington, daripada, seperti yang dimaksudkan, kejadian yang sangat langka yang hanya berlaku untuk tindakan paling mengerikan," kata seorang profesor di Departemen Politik di Birkbeck, Universitas London, Robert Singh.

Singh mengatakan masih belum pasti bahwa Partai Republik akan memenangkan kedua kamar Kongres.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya