FUNDAMENTAL ekonomi Sri Lanka sudah lama kurang baik, transaksi berjalan mengalami defisit berkepanjangan. Artinya, ekonomi hanya bertahan dan berfungsi dengan mengandalkan utang luar negeri dan penanaman modal asing, sebagai kompensasi atas defisit transaksi berjalan.
Ketika ada pemicu (dalam hal ini pandemi dan inflasi global) yang membuat ekonomi terguncang, pendapatan devisa dari sektor pariwisata anjlok, mengakibatkan aliran masuk utang luar negeri dan penanaman modal asing terhenti, bahkan terjadi arus balik dolar keluar, memicu krisis cadangan devisa: tidak cukup untuk impor bahan pangan dan energi, mengakibatkan krisis energi dan krisis pangan, ekonomi terpuruk.
Populer
Sabtu, 27 April 2024 | 17:17
Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53
Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43
Sabtu, 27 April 2024 | 14:54
Senin, 29 April 2024 | 01:56
Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58
Kamis, 25 April 2024 | 21:18
UPDATE
Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51
Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41
Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33
Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22
Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14
Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09
Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04
Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57
Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37
Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11