Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Junta Myanmar Pasang CCTV Pengenal Wajah Buatan China di Lebih Banyak Kota

SENIN, 11 JULI 2022 | 09:30 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Junta Myanmar telah memang kamera CCTV buatan China yang canggih dan dilengkapi dengan kemampuan pengenalan wajah di lebih banyak kota di seluruh negeri.

Sejak kudeta Februari 2021, junta Myanmar telah memulai proyek pengawasan menggunakan kamera di setidaknya lima kota, termasuk Mawlamyine. Kemudian ada tambahan lima kota lagi.

Penggunaan sistem kamera disebut-sebut sebagai tindakan pencegahan kejahatan yang dipasang atau direncanakan oleh pemerintah sebelumnya yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi.

Junta berencana untuk memasang sistem pengawasan kamera di kota-kota di masing-masing dari tujuh negara bagian dan tujuh wilayah Myanmar.

Adapun tender CCTV telah dimenangkan oleh perusahaan pengadaan lokal, termasuk Fisca Security & Communication dan Naung Yoe Technologies Co.

Perusahaan sumber kamera dan beberapa teknologi terkait dari raksasa pengawasan China Zhejiang Dahua Technology, Huawei Technologies Co Ltd, dan Hikvision.

Menurut Hikvision, pihaknya tidak pernah menjual langsung ke otoritas pemerintah Myanmar dan pelanggannya di pasar luar negeri adalah distributor dan integrator. Ia juga mengatakan tidak menjual teknologi pengenalan wajah ke negara itu.

Tiga sumber mengatakan, perusahaan pengadaan Myanmar yang memenangkan tender. CCTV nantinya dipasangi perangkat lunak pengenalan wajah yang dikembangkan oleh perusahaan lokal dan regional karena lisensi perangkat lunak China mahal.

"Kamera pengintai menimbulkan risiko serius bagi aktivis demokrasi (Myanmar) karena militer dan polisi dapat menggunakannya untuk melacak pergerakan mereka, mencari tahu hubungan antara aktivis, mengidentifikasi rumah aman dan tempat berkumpul lainnya, serta mengenali serta mencegat mobil dan sepeda motor yang digunakan oleh para aktivis," kata Wakil Direktur Asia Human Rights Watch Phil Robertson.

Selain CCTV pengenal wajah, junta juga disebut sudah memasang spyware pencegat di penyedia telekomunikasi dan internet untuk menguping komunikasi warganya.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

UPDATE

Jelang Laga Play-off, Shin Tae-yong Fokus Kebugaran Pemain

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:54

Preseden Buruk, 3 Calon Anggota DPRD Kota Bandung Berstatus Tersangka

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:40

Prof Romli: KPK Gagal Sejak Era Antasari, Diperburuk Kinerja Dewas

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:15

Waspada Hujan Disertai Petir di Jakarta pada Malam Hari

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:28

Kemenag Minta Umat Tak Terprovokasi Keributan di Tangsel

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:23

Barikade 98: Indonesia Lawyers Club Lebih Menghibur daripada Presidential Club

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:20

Baznas Ungkap Kiat Sukses Pengumpulan ZIS-DSKL Ramadan 2024

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:01

Walkot Jakpus Ingatkan Warga Jaga Kerukunan Jelang Pilgub

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:35

Banyak Fasos Fasum di Jakarta Rawan Diserobot

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:19

Sopir Taksi Online Dianiaya Pengendara Mobil di Palembang

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:15

Selengkapnya