Berita

Direktur PT Mayora Indah Johan Muliawan (kiri) dan Rektor IT Del Arnaldo Marulitua Sinaga/Net

Politik

Mengganggu Estetika, Kemenko Marves Dukung Kerjasama Mayora dan IT Del Olah Enceng Gondok di Danau Toba

MINGGU, 10 JULI 2022 | 16:42 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi mendukung kesepakatan kerjasama PT Mayora Indah, Tbk dan Institut Teknologi Del dalam pemanfaatan eceng gondok di Destinasi Pariwisata Super Priotas (DPSP) Danau Toba, Sumatera Utara.

Pada kerjasama itu, PT Mayora Indah, Tbk dan Institut Teknologi Del akan membangunan fasilitas pengolahan eceng gondok menjadi pupuk cair dan pupuk padat. Usaha ini, diharapkan akan membawa dampak positif dalam mengurangi populasi eceng gondok di Danau Toba.

Asisten Deputi Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan, Kosmas Harefa mengatakan, keberadaan eceng gondok selama ini menjadi satu kekhawatiran berbagai pihak mengingat pertumbuhannya terbilang sangat pesat.

Hal ini, kata dia, terlihat dari populasinya yang awalnya 100 m2 menjadi 200 m2 hanya dalam waktu 7 hari.

Untuk itu, sambungnya, Kemenko Marves terus berupaya dalam melakukan tugasnya dalam melakukan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian dalam menjadikan DPSP Danau Toba sebagai destinasi pariwisata yang berkualias dan berkelanjutan.

"Cita- cita besar kita adalah menjadikan Danau Toba sebagai destinasi yang berkualitas. Dalam rangka itu, segala sesuatu yang menghambat kemajuan ke arah sana perlu kita cermati," ujar Kosmas dalam keterangannya, Minggu (10/7).

Kosmas mengakui, keberadaan eceng gondok memang mengurangi estetika danau. Sehingga, kerjasama yang dilakukan antara PT Mayora Indah dan Institut Teknologi Del patut diapresiasi dan didukung.

"Kami berharap program ini dapat meningkatkan estetika danau sekaligus memberikan nilai tambah berupa pupuk organik kepada masyarakat," katanya.

Populasi eceng gondok mengandung unsur-unsur hara seperti nitrogen, phosphor, dan potassium serta asam humat yang menghasilkan senyawa fitohara yang mampu mempercepat pertumbuhan akar tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik yang akan sangat bermanfaat bagi para petani.

Sebagai gambaran, kebutuhan pupuk masyarakat per satu musim tanam adalah 39.000 ton, sementara suplai pupuk yang tersedia hanya 10.000 ton. Selain itu, terdapat disparitas harga pupuk kimia bersubsidi dengan non subsidi.

Dengan rencana pengolahan enceng gondok menjadi pupuk, kata Kosmas lagi, program itu selain meningkatkan estetika danau juga akan memberikan pupuk organik dengan harga kompetitif pada para petani.

Kata dia, pengolahan eceng gondok akan dibangun di Kampus Institut Teknologi Del yang dibagi dalam dua tahap, yaitu pabrik pengolahan eceng gondok menjadi pupuk padat dan cair. Proses pengambilan eceng gondok akan dilakukan via kapal harvester milik Balai Wilayah Sungai Sumatera II.

"Selanjutnya, eceng gondok akan dikumpulkan di tempat penampungan sementara dan akan dibawa ke tempat pengolahan," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya