Berita

Ilustrasi/Net

Publika

Memperbaiki Perilaku Volatilitas Indeks Harga Pangan

SABTU, 09 JULI 2022 | 10:39 WIB | OLEH: DR. IR. SUGIYONO, MSI

GRAFIK perkembangan indeks harga pangan dunia pada bulan Januari tahun 2019 hingga bulan Mei tahun 2022 ternyata menunjukkan perilaku harga yang mengejutkan.

Perilaku indeks harga tersebut yang semula menunjukkan volatilitas perkembangan indeks harga pangan yang relatif mendekati garis sumbu horizontal ketika tahun 2019. Kemudian perilaku indeks harga pangan secara bertahap bervolatilitas menjadi semakin lebih tegak dengan trend ke arah garis sumbu vertikal.

Maknanya adalah yang semula dalam perjalanan waktu historis dari waktu, perilaku perdagangan pasar pangan kurang peka terhadap perubahan indeks harga pangan dunia. Kemudian perilaku indeks harga pangan menunjukkan semakin lebih peka oleh perjalanan umur historis pengalaman para pedagang.


Kondisi yang seperi ini menunjukkan bahwa perilaku kegiatan tawar-menawar di pasar pangan telah mengalami perubahan filosofi dari semula para pelaku ekonomi memilih untuk bertindak memberikan makan pada manusia dan memasok untuk perdagangan pakan ternak.

Kemudian perilaku pasar berubah dengan bertambahnya waktu menjadi kegiatan bisnis perdagangan pangan sebagai alat pemaksimisasi keuntungan bisnis.

Ternyata faktor lama umur produksi komoditas dan berkembangnya diversifikasi penggunaan komoditas menjadi penentu dari perilaku semakin besar volatilitas indeks harga pangan dunia. Data menunjukkan bahwa daging ternak yang umur produksi paling panjang menunjukkan kurang peka terhadap perubahan indeks harga pangan.

Kepekaan terhadap indeks harga pangan itu meningkat dari volatilitas paling rendah hingga tertinggi ditemukan pada daging, gula, susu bubuk, serealia, dan terakhir adalah vegetable oils.

Komoditas yang relatif dapat diawetkan, misalnya vegetable oils selain sebagai bahan pangan, juga dapat digunakan sebagai bahan baku biosolar dan bioethanol untuk bahan penambah BBM fosil.

Faktor lain yang secara lebih bersifat mendasar dalam menentukan semakin besarnya volatilitas indeks harga pangan adalah semakin rendahnya volume stok komoditas pangan. Semakin rendah angka rasio stok pangan dunia terhadap utilisasi, bahkan rasio eksportir, maka volatilitas indeks harga pangan semakin tinggi.

Pada indeks harga beras dan gandum menunjukkan perkembangan rasio yang membesar, sehingga volatilitas indeks harga beras dan gandum lebih kecil dibandingkan coarse grain dan serealia.

Artinya, aspek spekulasi pembentukan perilaku indeks harga pasar yang mengalami perubahan filosofi di atas ditekan oleh faktor mendasar dari kecukupan stok gudang eksportir. Eksportir yang bertransaksi melalui perdagangan bursa komoditas pangan kontrak berjangka.

Jadi, disinsentif inovasi riset dan teknologi peningkatan stok pangan yang kalah cepat dibandingkan pertumbuhan selisih dari jumlah produksi pangan dikurangi utilisasi pangan menjadi persoalan pemicu atas meningkatnya perubahan perilaku dari kegiatan tawar-menawar eksportir importir di pasar bursa komoditi berjangka pangan.

Peneliti Indef; Pengajar Universitas Mercu Buana

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya