Berita

Ilustrasi/Net

Publika

Memperbaiki Kedatangan Krisis Pangan

JUMAT, 08 JULI 2022 | 08:30 WIB | OLEH: DR. IR. SUGIYONO, MSI

SESEORANG anggota DPR RI dalam sebuah rapat kerja Komisi IV memberikan masukan untuk Menteri Pertanian. Masukannya adalah untuk mempertimbangkan secara lebih bijak terhadap rencana menteri dalam membantu mengekspor beras sebanyak 2 juta hingga 2,5 juta ton ke pemerintahan negara China.

Dialog dalam rapat kerja tersebut mengingatkan tentang sikap dari Nabi Yusuf alaihi salam sebagai seorang pembesar negara kerajaan Mesir, ketika Yusuf menyikapi krisis pangan hebat banyak negeri pada zamannya selama 7 tahun berturut-turut.

Mesir yang ketika itu surplus pangan dan menyimpannya dalam gudang-gudang pangan, kemudian Yusuf bertindak membantu berbagai negeri tetangga dengan memberikan bantuan pangan.

Apa yang dikerjakan oleh Yusuf, juga dilakukan oleh Amerika Serikat ketika Indonesia mengalami krisis pangan sebagai akibat dari krisis ekonomi.

Amerika Serikat memberikan hibah gandum dalam jumlah yang sangat besar. Ketika itu tercatat impor pangan mencapai yang terbesar dalam sejarah pertanian tanaman pangan di Indonesia, yaitu sekitar 4,5 juta ton pangan.

Dewasa ini kerja sama bangsa-bangsa di dunia sangat menentukan usaha mengurangi tekanan sangat berat dari krisis pangan banyak negara.

Malthus, seorang pemenang penghargaan Nobel jauh-jauh hari telah mengingatkan tentang fenomena potensi krisis pangan. Krisis pangan yang terjadi sebagai akibat dari pertumbuhan jumlah penduduk yang lebih cepat berlipat ganda dibandingkan kapasitas pertumbuhan produksi pangan.

Sekalipun persoalan yang disampaikan oleh Malthus pernah diperbaiki dengan menggunakan revolusi hijau, namun perkembangan teknologi kultur jaringan dalam bentuk intensifikasi lahan pertanian dan ekspansi lahan pertanian dewasa ini relatif kalah dibandingkan urusan berkejar-kejaran dengan persoalan jumlah penduduk yang lapar dan kurang gizi di berbagai negara, seperti di Afrika Selatan.

Bahkan pada kasus perbincangan di atas, dimana China yang telah melakukan revolusi hijau pangan yang spektakuler dan revolusi industri pun masih meminta bantuan impor pangan beras dari Indonesia atas tekanan jumlah penduduk yang terlalu banyak.

Sebenarnya tidak banyak yang dapat dikerjakan untuk mengakhiri pertengkaran (perang) antara Vladimir Putin sebagai kepala negara Rusia dengan Zelensky sebagai kepala negara Ukraina, sehingga usaha sederhana untuk mengurangi tekanan inflasi perlu dikerjakan adalah dengan menurunkan selera dalam mengonsumsi barang dan jasa secara sangat radikal. Turunnya inflasi akan memperbaiki krisis pangan dan krisis energi.

Diversifikasi pangan dijadikan sebagai gagasan kunci solusi atas tarikan harga pangan tinggi. Misalnya makanan roti dari gandum di Indonesia dikurangi secara sangat drastis dengan menggunakan sumber pangan lokal untuk mensikapi melemahnya pasokan gandum dari kedua negara yang sedang bertikai tersebut di atas dan gandum dari sumber negara India.

Peneliti Indef; Pengajar di Universitas Mercu Buana

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya