Berita

Anggota DPD RI, Tamsil Linrung/Repro

Politik

Tamsil Linrung: Orang Indonesia Bisa Terhambat Masuk Surga Gara-gara Utang

KAMIS, 07 JULI 2022 | 17:29 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Orang Indonesia secara kolektif disebut bisa terhambat "masuk surga". Faktor penghambat itu tak lain adalah jumlah utang yang dilakukan pemerintah yang sudah sangat besar, mencapai Rp 7.002 triliun.

Hal itu disampaikan oleh anggota DPD RI, Tamsil Linrung, dalam video berjudul "Utang Indonesia Tembus Rp 7.002 Triliun! Tamsil Linrung: Orang Indonesia Tak Bisa 'Masuk Surga'!!" yang diunggah di kanal YouTube Refly Harun, Kamis (7/7)

Dalam video tersebut, Tamsil bercerita ketika dirinya datang ke Universitas Udayana. Di sana, dirinya berbicara bahwa sebagai orang Islam, bisa terhambat masuk surga jika masih ada utang.

"Saya kemarin di Udayana saya bicara, ini kami ini agak hati-hati, kami ini kan orang Islam, orang Islam itu bisa terhambat masuk surga kalau terhalang oleh utang, saya bilang," ujar Tamsil seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Kamis sore (7/7).

Secara kolektif, kata Tamsil, orang Islam susah masuk surga karena banyaknya utang yang dilakukan oleh pemerintah. Apalagi, utang tersebut diprediksi akan terus bertambah yang mengakibatkan jumlah utang lebih besar daripada kemampuan untuk membayar bunga utang.

"Oh teman-teman saya di sana, guru-guru besar itu mengatakan, 'eh bukan hanya orang Islam Pak Tamsil, kami juga di kalangan Hindu itu tidak bisa masuk surga kalau banyak utang. Jadi kita itu harus diselesaikan juga utang dulu'. Kalau begitu sama-sama kita ini," tutur Tamsil.

Oleh karena itu, agar tidak terhambat masuk surga, maka harus segera diselesaikan orang yang mengakibatkan terjadinya utang, ketika tidak mampu untuk membayar utang.

"Supaya kita tidak terhambat untuk masuk surga, ya gimana menyelesaikan ini. Kalau utang ini tidak bisa diselesaikan, yang mengakibatkan terjadinya utang, itu yang kita selesaikan," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya