Berita

Kantor Badan Intelijen Nasional Korea Selatan/Net

Dunia

Badan Intelijen Korsel Pidanakan Dua Mantan Pemimpinnya Atas Penyalahgunaan Kekuasaan

KAMIS, 07 JULI 2022 | 10:18 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Badan Intelijen Nasional (NIS) Korea Selatan telah mengajukan pengaduan pidana terhadap dua mantan pemimpin badan tersebut atas penyalahgunaan kekuasaan dalam kasus-kasus terkait dengan Korea Utara.

Dua mantan pemimpin NIS yang diseret ke Kantor Kejaksaan Agung adalah Suh Hoon dan Park Jie-won. Keduanya memimpin NIS di bawah pemerintahan mantan Presiden Moon Jae-in yang dikenal liberal.

Keduanya dilaporkan telah memerintahkan untuk mengakhiri penyelidikan dan menghancurkan dokumen intelijen, seperti dimuat Reuters.

Dalam sebuah pernyataan, NIS mengatakan Suh dicurigai memaksa para pejabat untuk menutup penyelidikan terhadap para nelayan Korea Utara dan menyusun dokumen palsu. Itu adalah kasus pada 2019, ketika Korea Selatan mendeportasi dua nelayan Korea Utara yang diduga membunuh 16 rekan sekapal mereka.

Lantaran pemerintahan Moon ingin meningkatkan hubungan dengan Korea Utara, maka Suh membantu agar kedua nelayan yang disebut sebagai "penjahat berbahaya" itu pergi.

Sementara NIS mengatakan Park dicurigai menghancurkan laporan intelijen tentang kasus yang melibatkan pejabat perikanan Korea Selatan, yang melanggar prosedur.

Pejabat Korea Selatan itu hilang di laut pada September 2020 saat bekerja sebagai inspektur perikanan.

Lewat unggahan di Facebook, Park membantah tuduhan NIS dengan menyebutnya sebagai fiksi.

"Dengan hormat saya akan mengungkapkan kebenaran," kata Park.

Pengaduan pidana dilakukan setelah Presiden Yoon Suk-yeol, yang menjabat pada Mei, mengisyaratkan kemungkinan meninjau kembali kasus-kasus tersebut.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya