Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan/Net
Peluang maju di Pilpres 2024 terbuka untuk
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurthi Yudhoyono. Akan tetapi,
terdapat sejumlah tantangan yang menjadi pekerjaan rumah (PR) Demokrat.
Direktur Arus Survei Indonesia Ali Rif'an memandang, AHY memiliki kans menjadi capres maupun cawapres 2024.
Apalagi
jika melihat hasil
polling RMOLVote yang digelar
selama dua pekan sejak Senin (13/6) hingga ditutup Senin (27/6) tepat
pukul 00.00 WIB, AHY mendapat dukungan 15.605 pemilih atau berada di
urutan pertama dari 9 figur potensial.
"Tidak mungkin Demokrat
yang punya kursi lumayan (di parlemen) tidak menawarkan AHY sebagai
capres atau cawapres," ujar Ali kepada
Kantor Berita Politik
RMOL, Senin (4/7).
Kekinian, Ali melihat peta politik
2024 sudah semakin menguat. Dalam arti, sudah terdapat kemungkinan 3
poros koalisi terbentuk untuk menghadapi Pilpres 2024.
Dari 3
poros yang kemungkinan terbentuk, mahasiswa doktoral ilmu politik
Universitas Indonesia ini melihat gelagat politik AHY dan Demokrat sudah
mulai kentara arahnya.
Dia menyebutkan dua kemungkinan tempat
berlabuh AHY untuk bisa maju di Pilpres 2024 mendatang. Yakni, kalau
tidak bersama Partai Gerindra yang sudah melakukan komunikasi dengan
PKB, atau dengan Partai Nasdem yang sudah melakukan komunikasi dengan
PKS.
"Sekarang peta konfigurasi koalisinya sudah terkunci. Sudah
ada KIB itu cukup mengunci partai-partai lain. Tinggal hari ini yang
tersisa, apabila chemistry Prabowo dan Cak Imin makin kuat, maka yang
tersisa hanya Demokrat, Nasdem, dan PKS," tuturnya.
Akan tetapi,
apabila nantinya negosiasi politik Demokrat dengan dua poros yang
kemungkinan terbentuk itu cair, maka Demokrat dan AHY kemungkinan akan
mudah diterima masuk ke salah satunya.
"Kalau misalnya AHY tidak
maju itu paling cepat partai akan merangkul Demokrat. Tapi pasti salah
sat negosiasinya adalah posisi AHY itu sendiri," demikian Ali.