Berita

Ilustrasi WFH/Net

Politik

Epidemiolog Minta Pemerintah Lanjutkan PPKM dengan Pengaturan WFH

SENIN, 04 JULI 2022 | 11:10 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Kenaikan jumlah infeksi Covid-19 yang terjadi sejak pertengahan bulan Juni lalu menuntut pemerintah untuk merevisi sejumlah kebijakan, salah satunya soal pelonggaran penggunaan masker di luar ruangan.

Namun menurut epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman, pemerintah seharusnya tidak hanya mencabut aturan pelonggaran masker di luar ruangan, melainkan juga menerapkan pembatasan.

"PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) juga tetap harus dilanjutkan meskipun tidak harus ketat seperti (penyebaran varian) delta," ujar Dicky kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (4/7).


Salah satu langkah pencegahan terpenting yang mesti diperhatikan pemerintah, menurut Dicky adalah terkait dengan jumlah orang yang bekerja di sektor perkantoran.

"Tampaknya kita lihat lagi di masalah pengaturan kapasitas. Yang 100 persen harus dilihat lagi, terutama kalau ventilasi udaranya kurang," tuturnya.

Maka dari itu, Dicky menyarankan pemerintah untuk kembali mengkaji kebijakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH).

"Sehingga salah satu yang harus di-review adalah masalah WFH. WFH ini menurut saya sampai akhir tahun ini harus dijaga sekitar 20 persen (pekerja WFH)," katanya.

"Terutama WFH bagi yang rawan atau belum memiliki imunitas yang memadai, atau bisa digilir. Tapi WFH harus bisa dijadikan hybrid dengan offline," demikian Dicky.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya