Berita

Syahganda Nainggolan (ketiga dari kanan) dalam acara Sarasehan Kebangsaan berjudul "Demokrasi dan Keadilan Sosial" yang diselenggarakan oleh Syarikat Islam, Minggu sore (3/7)/RMOL

Politik

Sindir Rezim Jokowi, Syahganda Nainggolan: Dulu Bung Karno Mengutuk Oligarki

MINGGU, 03 JULI 2022 | 19:59 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Dahulu Presiden pertama Indonesia, Soekarno atau Bung Karno mengutuk oligarki. Sedangkan saat ini, oligarki malah mengontrol uang, aset, hingga properti di Indonesia.

Hal itu disampaikan oleh pakar kesejahteraan sosial, Syahganda Nainggolan dalam acara Sarasehan Kebangsaan berjudul "Demokrasi dan Keadilan Sosial" yang diselenggarakan oleh Syarikat Islam di Markas Syarikat Islam, Jalan Taman Amir Hamzah nomor 4, Jakarta Pusat, Minggu sore (3/7).

"Problem pokok Bung Karno dulu adalah memang mengutuk oligarki, dalam pledoinya Bung Karno itu, mengutuk oligarki Eropa, Belanda, Perancis dan lain-lain yang menguasai Indonesia," ujar Syahganda seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Minggu malam (3/7).

Selain itu kata Syahganda, oligarki yang dikutuk oleh Bung Karno juga membawa 60 persen lebih seluruh kekayaan ke Belanda dan Eropa, dan hanya menyisakan 30-an persen bagi Indonesia.

"Itu membuat kita terlunta-lunta terus, mati kita semua di sini. Nah sekarang cukong-cukong itu, yang kata Jokowi mempunyai uang belasan ribu triliun, yang Jokowi bilang, 'udah kerja kerja kerja uangnya ada di kantong', uangnya itu juga dibawa kabur ke Singapura di sana," kata Syahganda.

Apalagi, Syahganda mengaku mendapatkan informasi bahwa hampir dua tahun pandemi Covid-19, para cukong yang ada di Indonesia kabur dan tinggal di Singapura.

Pandangan Syahganda, mereka para oligarki tidak memiliki kecintaan terhadap bangsa Indonesia. Alasannya, tambah Syahganda, mereka tidak menjadi bagian dari sejarah gerakan bangsa ini.

Menurut Syahganda, jika para oligarki itu merasa bagian dari sejarah bangsa Indonesia, maka pasti mencintai bangsa Indonesia.

"Dan mereka yang ngontrol uang-uang yang ada di Indonesia ini, mengontrol dari struktur aset-aset 2 persen orang Indonesia, menguasai semua properti yang ada di Jakarta," sambung Syahganda menutup.

Dalam acara ini, juga dihadiri oleh empat narasumber lainnya yang dipandu oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Syarikat Islam, Ferry Julianto. Keempat narasumber lainnya, yaitu Presiden Syarikat Islam, Hamdan Zoelva; Ketua Umum (Ketum) Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Mohammad Jumhur Hidayat; peneliti utama BRIN, Profesor Siti Zuhro; dan pengamat politik, Rocky Gerung.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya