Berita

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby /Net

Dunia

AS ke Rusia: Penambahan Pasukan NATO di Eropa Timur untuk Bertahan, Bukan Provokasi

JUMAT, 01 JULI 2022 | 15:55 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Penambahan pasukan NATO di Eropa Timur seharusnya tidak dianggap sebagai provokasi oleh Rusia. Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan Moskow harus melihat itu sebagai tanggapan atas agresi Moskow di Ukraina.

Pernyataan Kirby menjawab pertanyaan wartawan Bloomberg yang memintanya mengomentari pengumuman Presiden AS Joe Biden pada hari Rabu bahwa lebih banyak pasukan akan dikirim ke Polandia, Rumania dan negara-negara Baltik, bersama dengan tambahan pesawat dan kapal AS yang ditempatkan di tempat lain di benua itu.

“Tidak ada alasan bahwa (Presiden Rusia Vladimir) Putin perlu melihat perubahan postur kekuatan di sisi timur NATO sebagai provokasi. NATO, akan, selalu menjadi aliansi pertahanan,” kata Kirby.


“Alasan kami harus melakukan ini adalah karena Tuan Putin telah menjadi pengaruh destabilisasi di benua itu. Putin memutuskan untuk menyerang negara tetangga yang berdaulat. Tuan Putin-lah yang agresor,” lanjutnya.

Pensiunan Laksamana Angkatan Laut AS, yang meninggalkan pekerjaannya sebagai juru bicara Pentagon bulan lalu untuk pindah ke Gedung Putih itu juga berpendapat bahwa sementara NATO ingin konflik di Ukraina berakhir, semua keputusan berada di tangan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk menentukan kapan dan di mana, dan dalam keadaan apa negosiasi bahkan dapat dimulai.

Moskow telah mencemooh klaim NATO bahwa langkahnya menambah pasukan adalah aliansi murni defensif, menunjuk pada rekam jejaknya selama dua dekade terakhir, dari perang 1999 melawan Yugoslavia hingga perubahan rezim 2011 di Libya dan pemboman Suriah dalam beberapa tahun terakhir.

“Dalam upaya sia-sia untuk membenarkan agresi mereka terhadap negara-negara berdaulat, Barat kolektif harus datang dengan konsep-konsep eksotis, seperti 'intervensi kemanusiaan,' 'perang melawan teror,' 'serangan preventif',” kata Vasily Nebenzya, perwakilan tetap Rusia untuk PBB.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya