Berita

M. Kace dan Napoleon Bonaparte/Net

Publika

Wajah Bertinja, Antara Jakarta dan New York

JUMAT, 01 JULI 2022 | 13:33 WIB | OLEH: DJONO W OESMAN

BARU kini kotoran manusia diungkap detail. Di sidang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis, 30 Juni 2022. Oleh saksi mata Herly Gusjati Riyanto. Perkara terdakwa Napoleon Bonaparte melumuri wajah M. Kace dengan itu.

Saksi Herly menyebutkan statusnya. Ia warga Kaliabang Tengah, Bekasi. Status, tahanan Bareskrim Polri. Sudah dijalani 1,5 tahun. Ia penghuni sel nomor 11.

Herly menceritakan, Kece masuk Rutan Bareskrim setelah terjerat kasus penistaan agama pada 25 Agustus 2021.

Herly: "Awal kita masuk, Coki (sesama tahanan, dijuluki Pak RT) manggil Pak Kece: Pak, sini sebentar, kita mau ngobrol istilahnya perkenalan. Ya, sudah kita duduk. Saya sebelah kanan Pak Kece, di depan Pak Napoleon, Coki di bawah dak."

Di perkenalan itu mereka ngobrol. Esoknya, 26 Agustus 2021 dini hari, mendadak Napoleon marah-marah soal kasus yang menjerat Kece.

Napoleon meminta terdakwa Djafar Hamzah untuk mengambil bungkusan plastik berwarna putih yang sudah disiapkan. Ternyata berisi kotoran manusia.

Herly: "Saya memandang Pak Napoleon ngobrol dengan Kece. Tiba-tiba Djafar masuk bawa bungkusan plastik. Setelah itu, saya liat tangan Pak Napoleon. Waduh.... itu tai. Terus saya turun dari dak di dalam sel."

Herly ditanya Jaksa Penuntut Umum (JPU) apakah dirinya melihat saat Napoleon melumuri kotoran manusia. Herly menjawab, Napoleon sangat geram saat melumuri tinja.

Harly: "Pak Napoleon sudah bilang, tutup matamu tutup mulutmu. Eeh... dia masih melek. Akhirnya dia merem, Pak Napoleon berdiri memegang kepala Pak Kace, terus diunyeng-unyeng mukanya dengan itu."

"Saya tidak liat sampe berapa kali diunyeng-unyeng, yang jelas yang saya liat bahasanya bapak geregetan lah. Tangan kanan pegang kotoran, tangan kiri pegang kepala Pak Kace."

Setelah itu, Herly mengaku tidak mengetahui kelanjutan sesudah aksi pelumuran tinja.

"Saya tidak fokus lagi. Karena baunya udah meledaklah... Terus saya diam termenung di balik tiang."

Dalam surat dakwaan disebutkan, Napoleon melakukan perbuatan itu bersama-sama dengan Dedy Wahyudi, Djafar Hamzah, Himawan Prasetyo, dan Harmeniko alias Choky alias Pak RT.

Tuntutan untuk tiap terdakwa dilakukan terpisah. Napoleon didakwa dengan Pasal 170 ayat 1 dan 2 ke-1 KUHP atau Pasal 351 ayat 1 juncto Pasal 55 ayat 1 KUHP.

Kasus semacam ini terhadap sesama tahanan sering terjadi. Tapi, belum pernah terpublikasi seperti kasus ini. Kalau kejadian di luar ruang tahanan, lebih banyak lagi. Biasanya diberitakan pers, karena menarik minat baca.

Kejadian serupa, dilakukan warga New York, Amerika Serikat, Frank Abrokwa (37) kepada wanita kulit putih usia 43 di peron selatan, stasiun kereta bawah tanah Wakefield-241st Street di Bronx, sekitar pukul 17:15, Senin, 21 Februari 2022. Kejadian terekam kamera CCTV.

Kejadian itu diberitakan banyak media massa Amerika dan dunia, sepekan kemudian. Tak kurang, New York Post, New York Daily News, NBC New York, Daily Mail, dan banyak lagi.

Mereka menyebutnya: Feces to face.

Dikutip dari New York Post, 28 Februari 2022, judul "Bronx man arrested for smearing poop on woman’s face in NYC subway station", dilaporkan:

Tiba-tiba, pria yang kemudian diketahui bernama Frank Abrokwa, tanpa berkata-kata, langsung memukul kepala wanita yang duduk di bangku peron stasiun.

Abrokwa memukul dengan tangan kiri, dilanjut melumurkan sesuatu dari tangan kanannya, ke wajah wanita itu. Melumurkan seperti perias pengantin membedaki wajah pengantin. Jelas di CCTV.

Seketika, wanita itu jingkrak-jingkrak bagai kesetanan. Berteriak histeris. Mungkin, karena baunya meledak, seperti kata Herly.

Abrokwa ditangkap NYPD pada Senin, sepekan kemudian. Ia diadili, didakwa melakukan sentuhan paksa, ancaman, perilaku tidak tertib dan pelecehan. Ancaman hukuman lima tahun penjara.

Walikota New York, Eric Adams menyebut insiden itu sebagai "pengalaman mengerikan bagi siapa pun yang harus dilalui" pada konferensi pers Senin, 28 Februari 2022.

Wali Kota Eric: “Kotoran manusia atau seseorang yang meludahi wajah Anda, itu adalah tanda-tanda nyata dari masalah kesehatan mental … dan kita benar-benar harus menggali bagaimana kita menangani masalah kesehatan mental ini."

Kejadian di New York, seperti kata Wali Kota Eric, dilakukan sangat aneh. Tanpa sebab yang jelas.

Sedangkan Napoleon terhadap Kace, alasannya jelas. Karena Kace diduga melakukan penistaan agama. Perkara hukum serius di sini.

Penulis adalah Wartawan Senior

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya