Berita

Presiden Prancis Emmanuel Macron/Net

Dunia

Tak Sepakat dengan Zelensky, Macron Tolak Sebutan Rusia sebagai Negara Sponsor Terorisme

RABU, 29 JUNI 2022 | 08:43 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Paris tidak memerlukan definisi apa pun untuk memberikan sanksi kepada Moskow atau mengutuk dugaan kejahatan perangnya. Begitu disampaikan Presiden Prancis Emmanuel Macron menanggapi usulan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky agar Rusia ditunjuk sebagai negara sponsor terorisme.

Sebelumya pada Senin, Zelensky mengklaim bahwa negara Rusia telah menjadi organisasi teroris terbesar di dunia.

"Dan ini harus menjadi fakta hukum," tulis Zelensky di Telegram, Seperti dikutip dari RT, Rabu (28/6).


Mengomentari pernyataan Zelensky selama konferensi pers pada Selasa, Macron mengatakan bahwa negaranya tidak mengikuti metodologi seperti itu dan telah konsisten dalam pendekatannya terhadap kejahatan perang Rusia.

Merujuk pada dugaan pembunuhan warga sipil di kota Bucha oleh pasukan Rusia (yang selalu dibantah keras oleh Moskow), Macron menyatakan bahwa “ini adalah kejahatan perang.”

"Paris mengutuk mereka dan mendukung penyelidikan yang pada akhirnya akan membawa mereka yang bertanggung jawab atas kekejaman ke keadilan Ukraina dan internasional," kata Macron.

“Kami memberikan sanksi kepada Rusia dan kami tidak memerlukan definisi apa pun untuk melaksanakan sanksi ini,” kata pemimpin Prancis itu.

Macron secara konsisten menolak menggunakan istilah yudisial untuk menggambarkan situasi di Ukraina. Pada bulan April, dia mengatakan bahwa dia tidak akan menggunakan kata 'genosida' untuk menggambarkan perilaku Rusia di Ukraina, menjelaskan bahwa kata 'genosida' harus dikualifikasikan oleh para ahli hukum, bukan oleh politisi.

Zelensky, sementara itu, mengklaim bahwa setiap orang di dunia harus tahu bahwa membeli atau mengangkut minyak Rusia, mempertahankan kontak dengan bank-bank Rusia, membayar pajak dan bea masuk ke negara Rusia berarti memberikan uang kepada teroris.

Sejak peluncuran serangan militer Rusia di Ukraina, Moskow dan Kiev telah saling menuduh menargetkan warga sipil dan melakukan kejahatan perang lainnya.

Pada Senin (27/6), Ukraina mengklaim Rusia menyerang sebuah pusat perbelanjaan di kota Kremenchug, menewaskan dan melukai banyak warga sipil. Militer Rusia menjawab bahwa mereka telah menargetkan persediaan senjata Barat tetapi ledakan amunisi menyebabkan kerusakan pada pusat perbelanjaan terdekat, yang menurut Moskow tidak berfungsi.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya