Berita

Herzaky dalam diskusi Teras Politik (Terpol) Kantor Berita Politik RMOL bertajuk "Belum Nembak, Sudah Ditolak", Selasa (28/6)/Repro

Politik

PDIP Enggan Koalisi karena Beda Platform, Demokrat: SBY Prioritaskan Rakyat, Kalau Jokowi?

SELASA, 28 JUNI 2022 | 20:21 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Alasan PDI Perjuangan enggan berkoalisi dengan Partai Demokrat, dinyatakan Sekjennya Hasto Kristiyanto, karena perbedaan platform.

Kepala Bakomstra Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menganggap wajar-wajar saja. Sebab, dalam sebuah pemerintahan pasti ada perbedaan prioritas dalam menjalankan agenda pembangunannya.

"Perbedaan paltform ya wajar saja, karena kan setiap pemerintahan ada perbedaan prioritas," ujar Herzaky dalam diskusi virtual Teras Politik (Terpol) yang digelar Kantor Berita Politik RMOL bertajuk "Belum Nembak, Sudah Ditolak", Selasa (28/6).

Herzaky menyatakan, platform Demokrat dengan PDIP sangat jelas kentara dari jalannya pemerintahan SBY selama 10 tahun, dengan pemerintahan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan juga Presiden Joko Widodo sekarang ini.

"Misalnya, ketika beliau (SBY) diwarisi jumlah orang miskin 36 juta dari pemerintahan Bu Mega. Setelah 10 tahun memerintah berhasil memangkas angka itu menjadi tinggal 27 juta saja orang miskin di Indonesia. Jadi ada 9 juta orang yang dikurangi dari (kategori) penduduk miskin," papar Herzaky.

"Di era Pak Jokowi ini, lima tahun pertama saja, itu turunnya hanya (menjadi) 25 atau 24 (juta), hanya 3 juta. Ya itu memang berat, dan tahun kan. Kemudian ketika pandemi sempat naik ke 28 (juta), balik ke 27 (juta), dan sekarang di 26 (juta)," sambungnya.

Selain itu, sarjana jebolan Universitas Indonesia ini juga menyebutkan angka pengangguran yang berhasil dikurangi SBY saat memerintah selama 10 tahun jauh lebih banyak ketimbang Jokowi.

"Di era Pak SBY pada 2014 itu bisa dikurangi sehingga 3 juta pengangguran berkurang. Tapi Jokowi selama 5 tahun hanya 140 ribu misalnya," bebernya.
 
Dari perbedaan platform pemerintahan dari kedua Parpol tersebut, Herzaky menegaskan bahwa masing-masing era memiliki prioritasnya masing-masing.

"Bagi kami (Demokrat), pembangunan yang pro rakyat. Enggak ada juga bagi-bagi sertifikat enggak tahunya tanah bodong atau sertifikat bodong," demikian Herzaky.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya