Berita

Kota Mariupol yang hancur oleh serangan Rusia/Net

Dunia

Kelaparan Mengintai Mariupol, Warga Terpaksa Memakan Merpati untuk Bertahan Hidup

SELASA, 28 JUNI 2022 | 07:19 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Penduduk Mariupol harus berburu merpati untuk bertahan hidup. Burung-burung yang biasanya dilempari makanan oleh penduduk di lapangan atau di sekitar gedung teater, saat ini telah menjadi santapan penduduk.

Walikota Mariupol yang diasingkan, Vadym Boichenko, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Senin (26/6), bahwa penduduk telah berjuang untuk bisa terus hidup dan memberi makan diri sendiri dengan cara apa pun, termasuk memasang jebakan untuk menangkap burung merpati.

Salah seorang pejabat di Mariupol memposting pernyataan di media sosial, “orang-orang sedang merakit perangkap merpati, seperti yang mereka lakukan selama Kelaparan Besar tahun 1932-1933.”


“Penduduk Mariupol berada di ghetto, tanpa air minum dan makanan. Mereka tidak bisa meninggalkan kota," kata Boichenko.

Di tengah kesengsaraan itu, dilaporkan bahwa pasukan Rusia mengejek dengan mengatakan kepada orang-orang yang dulu hidupnya nyaman, yang tidak tahu apa itu kelaparan atau kekurangan air minum.

Mariupol, yang saat ini diduduki oleh pasukan Rusia, situasinya cukup memprihatinkan. Bantuan yang diberikan oleh pemerintah kota hanya cukup untuk sejumlah kecil orang. Kelaparan mengancam mereka, belum lagi ahaya wabah penyakit menular.

Tidak diketahui berapa banyak penduduk kota yang tewas sejak awal perang. Angka resmi mengatakan bahwa setidaknya ada 22.000 yang tewas, bisa juga lebih dari itu.

Oleksandr Lazarenko, kepala Puskesmas di Mariupol menginformasikan tentang bahayanya orang memakan merpati.

“Merpati adalah tempat berkembang biak bagi banyak penyakit virus, bakteri dan jamur. Dalam hal ini, daging dapat terinfeksi. Dapat menyebabkan histoplasmosis, ensefalitis, ornithosis, salmonellosis, toksoplasmosis dan penyakit berbahaya lainnya. Penyakit seperti itu sangat berbahaya bagi anak-anak dan orang tua. Dengan tidak adanya perawatan medis yang tepat, itu bahkan dapat menyebabkan kematian,” katanya, seperti dikutip dari CNN.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya