Berita

Gurubesar hukum internasional Universitas Indonesia Profesor Hikmahanto Juwana/Net

Politik

Hikmahanto Juwana: Probabilitas Jokowi Hadirkan Gencatan Senjata di Ukraina Sangat Besar

MINGGU, 26 JUNI 2022 | 20:56 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Presiden Joko Widodo direncanakan berkunjung ke Kiev dan Moskwa sebagai upaya menghadirkan gencatan senjata dan mengakhiri tragedi kemanusiaan sebagai akibat konflik bersenjata.

Gurubesar hukum internasional Universitas Indonesia Profesor Hikmahanto Juwana berpendapat, langkah Jokowi tersebut sangat berarti bagi Ukraina dan meyakini kehadiran Jokowi mampu mendamaikan kedua negara yang bertikai.

"Probabilitas Jokowi menghadirkan gencatan senjata dan mengakhiri tragedi kemanusiaan sangat besar,” ucap Hikmahanto, Minggu (26/6).


Menurutnya, ada lima alasan kehadiran Jokowi bisa mendamaikan perang antara Rusia dan Ukraina. Pertama baik Rusia dan Ukraina telah lelah berperang.

"Rusia yang menargetkan operasi militer khusus berlangsung cepat namun hingga sekarang belum berakhir. Demikian pula Ukraina telah banyak menderita akibat serangan ini yang memunculkan tragedi kemanusiaan,” ujarnya.

Kedua, legitimasi dari kedua pemimpin di mata masyarakat masing-masing negara semakin tergerus. Legitimasi yang kuat bagi kedua pemimpin dari masyarakat kedua negara di awal serangan mulai memudar mengingat perang tidak berpihak pada rakyat.

Ketiga, saat ini Rusia dan Ukraina sedang mencari jalan untuk mengakhiri perang namun secara bermartabat.

"Mereka tidak ingin kehilangan muka. Bila Rusia menghentikan serangan secara sepihak ini akan berakibat pada hilangnya muka Presiden Putin dan Rusia,” katanya.

"Demikian pula bila Presiden Zalensky menyerah maka Zalensky akan kehilangan muka di mata masyarakatnya,” imbuhnya.

Keempat, lanjut Hikmahanto, hingga saat ini tidak ada negara yang berinisiatif untuk mengupayakan gencatan senjata terhadap perang kedua negara tersebut. Meski sebelumya, Turki dan Israel pernah mengupayakan namun gagal karena saat itu kedua negara masih bersemangat untuk berkonflik dengan menggunakan senjata.

"Terakhir, gencatan senjata bila terjadi harus dimulai dari Rusia. Apakah Rusia berkeinginan untuk menghentikan serangan?” tanyanya.

"Ada indikasi bahwa Rusia hendak menghentikan ini,” demikian Hikmahanto.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya