Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Cegah Bencana Kelaparan, PBB Upayakan Bantuan 900 Juta Dolar AS untuk Somalia

SABTU, 25 JUNI 2022 | 08:14 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Demi mencegah bencana kelaparan dan menanggapi kekeringan di Somalia, badan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan pihaknya saat ini sedang mengupayakan dana sebesar 993,3 juta dolar AS.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan pada Jumat (24/5) bahwa dampak kekeringan pada Desember dan meningkatnya tekanan ekonomi telah memperdalam parahnya kebutuhan dan mendorong negara itu ke ambang kelaparan.

“Hampir 50 persen dari populasi – 7,7 juta orang – memerlukan beberapa bentuk bantuan kemanusiaan atau perlindungan, di antaranya 7 juta diperkirakan terkena dampak kekeringan,” kata OCHA dalam rencana penanggulangan kekeringan dan pencegahan kelaparan terbaru yang meliputi Mei hingga Desember, seperti dikutip dari AFP.

"Kekeringan telah menghancurkan kehidupan dan mata pencaharian orang-orang yang paling rentan, dan terpinggirkan, termasuk perempuan, anak-anak, dan klan minoritas. Malnutrisi akut pada anak-anak sedang meningkat," lanjutnya.

Empat hujan gagal berturut-turut telah menyebabkan kekeringan terburuk di negara itu dalam 40 tahun dan menyebabkan jutaan orang di ambang kelaparan pertama di mana pun di dunia selama lima tahun.

Badan PBB mengatakan musim hujan Maret-Mei 2022 belum terwujud dan kemungkinan akan menjadi yang paling kering dalam catatan, menghancurkan mata pencaharian dan mendorong peningkatan tajam dalam kerawanan pangan, air, dan gizi.

Menurut OCHA, 1,5 juta anak di bawah usia 5 tahun dan lebih dari 250.000 wanita hamil dan menyusui (PLW) di Somalia saat ini membutuhkan dukungan nutrisi.

Dikatakan total 6,4 juta orang tidak memiliki akses ke air bersih dan sanitasi, dan 6,5 juta orang tidak memiliki akses ke perawatan kesehatan yang memadai.

"Sanitasi yang buruk dan penyakit menular, termasuk wabah kolera dan campak, telah mengakibatkan 16 kematian yang dikonfirmasi dan menyebabkan ribuan orang sakit tahun ini," kata OCHA.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya