Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Saat AS Siap Jadi Mitra Strategis ASEAN, China Justru Jadi Negara Paling Tidak Dipercaya

SABTU, 25 JUNI 2022 | 02:56 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Tingkat kepercayaan negara-negara Asia Tenggara terhadap China makin menurun. Justru Amerika Serikat yang tampaknya bisa memenangkan persaingan untuk merebut hati negara-negara Asia Tenggara.

Menurut hasil penelitian ISEAS-Yusof Ishak Singapura, China merupakan negara yang paling tidak dipercaya di kawasan Asia Tenggara. Meskipun, kontribusi China terhadap ekonomi regional sebenarnya sangat besar.

Seperti dilaporkan lapor The Singapore Post, dalam penelitian yang sama, AS adalah mitra paling terpercaya kedua, setelah Jepang. Bahkan AS memperoleh dukungan ASEAN untuk meningkatkan status diplomatiknya menjadi "kemitraan strategis yang komprehensif."


Situasi makin menajam usai Presiden AS, Joe Biden, melakukan pertemuan dengan delapan pimpinan negara Asia Tenggara bulan lalu. Hal ini telah membuat kewaspadaan China makin tinggi.

Ketidakpercayaan ASEAN terhadap China bukan tanpa sebab. Di antara faktor penyebabnya adalah asumsi keliru dari Pemerintah China terhadap negara-negara Asia Tenggara.

Pihak China berasumsi, negara-negara Asia Tenggara siap mengorbankan otonomi mereka untuk meningkatkan pembangunan ekonomi. Faktanya, masyarakat Asia Tenggara tidak akan melepaskan otonomi mereka hanya untuk mencapai tujuan ekonomi.

Asumsi keliru kedua China adalah, negara-negara Asia Tenggara siap untuk tunduk sepenuhnya pada lingkup pengaruh satu kekuatan, selama itu menguntungkan mereka.

Para pemimpin regional rasanya tidak akan pernah lupa ketika Menteri Luar Negeri China saat itu, Yang Jiechi, mengatakan pada konferensi Forum Regional ASEAN di Hanoi pada 2010 bahwa "China adalah negara raksasa, dan negara-negara lain kecil".

"Rencana China mencoba untuk meningkatkan kredensial ekonominya sementara juga menundukkan bagian bermasalah lainnya dari perilakunya, terutama di Laut China Selatan," ucap peneliti ISEAS-Yusof Ishak Institute, Hoang Thi Ha, seperti dikutip ANI, Jumat (24/6).

Efeknya justru sebaliknya. Pendekatan China yang keras membuat negara-negara Asia Tenggara tidak mampu menggunakan kekuatan ekonominya sebagai sumber kepercayaan.

bagaimanapun, narasi-narasi ini hanya menyampaikan gagasan bahwa China ingin membentuk aliansi eksklusif di mana negara-negara Asia Tenggara tunduk pada pengawasan hierarkis China.

Sialnya, hal itu hanya sebatas harapan. Bukan kenyataan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya