Berita

Peta jalan untuk beberapa pilihan pengiriman gandum Ukraina/Net

Dunia

Kesepakatan Ekspor Gandum Ukraina Macet di Persimpangan Jalan

KAMIS, 23 JUNI 2022 | 12:06 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pasokan gandum Ukraina yang masih menumpuk di gudang di pelabuhan utama Ukraina terus menjadi perdebatan PBB dan Uni Eropa tentang bagaimana cara mengeluarkan mereka di tengah Konflik Ukraina-Rusia, sementara krisis pangan telah mengintai beberapa negara.

Berbagai pihak telah mengajukan cara-cara untuk mengekspor gandum  tersebut, dengan Rusia dan Turki yang terus melakukan diskusi untuk mencapai kesepakatan.

Rusia mengatakan akan mendukung jalur yang aman untuk pendistribusian biji-bijian, sementara Turki menjanjikan membangun koridornya.


Rute yang diajukan, antara lain melalui pelabuhan Berdyansk dan Mariupol, melalui Odessa, dengan kereta api melalui Rumania, Hongaria dan Polandia, dan ke Lituania melintasi Belarus atau Polandia.

Namun, sejauh ini belum ada keputusan akhir tentang bagaimana mengekspor 20 hingga 25 juta ton biji-bijian, menurut perkiraan yang berbeda, sementara Ukraina belum menyatakan keputusannya apakah akan membersihkan ranjau laut di sekitar pelabuhan agar kapal pengiriman bisa keluar dengan aman.

Para pejabat telah mengagendakan pertemuan pada pekan depan di istambul untuk mendiskusikan Upaya membuka kemungkinan ekspor gandum Ukraina.

Menurut media massa Turki, pertemuan direncanakan dengan perwakilan yang berpartisipasi dari PBB, Ukraina, Rusia dan Turki, yang mengambil peran sebagai perantara, menurut laporan TASS.

Jika pengiriman melalui Odessa, maka Ukraina harus segera membersihkan area pelabuhan dari ranjau, dan Rusia bersikeras untuk memeriksa kapal-kapal yang datang ke Odessa atas kemungkinan pengiriman senjata.

Para pejabat di Turki mengatakan mereka dapat memberikan jaminan keamanan pasokan ekspor biji-bijian. Media massa lokal melaporkan, mengutip sumber di pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan, mekanisme untuk menerapkan peta jalan pengiriman gandum Ukraina sudah 80-90% siap dan dapat diluncurkan segera jika kesepakatan tercapai.

Jika pengiriman melalui Berdyansk dan Mariupol, maka Rusia bertekad akan menyediakan jalur pengiriman yang aman tanpa syarat, di bawah kendali Republik Rakyat Donetsk dan pasukan Rusia.

Moskow siap untuk memperluas jaminan transportasi damai dan memastikan keamanan pendekatan ke Berdyansk dan Mariupol. Selanjutnya, Rusia berjanji untuk mendukung lalu lintas kapal di Laut Azov dan Laut Hitam.

Opsi berikutnya adalah, pasokan dapat diekspor dari Ukraina dengan kereta api ke negara-negara Barat melalui Hongaria, Rumania, Slovakia, dan Polandia.

Namun, ini menjadi agak rumit karena kebutuhan untuk mengganti bogie kereta api. Ukuran kereta api di Ukraina adalah 1.520 mm dan di Eropa adalah 1.435 mm. Dibutuhkan beberapa jam untuk menukar bogie.

Semua titik pergantian bogie mampu melewati 175 gerbong per hari dengan panjang rata-rata kereta barang 75 gerbong, dengan mempertimbangkan throughput maksimal.

Opsi lainnya, dengan kereta api melalui Belarus. Opsi ini lebih mudah karena ukuran kereta yang sama sehingga tidak perlu mengganti bogie. Namun, opsi ini dihindari Barat karena itu berarti mereka harus mencabut sanksi yang mengaitkan Belarusia.

Pada Senin (20/6) Josep Borrell, Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri, menyatakan harapan bahwa Rusia, Turki, dan Ukraina pada akhirnya akan mencapai kesepakatan tentang ekspor biji-bijian Ukraina melalui laut dengan mediasi PBB.

PBB terus secara proaktif membahas masalah ekspor biji-bijian dari Ukraina, tetapi terlalu dini untuk berbicara tentang kesepakatan apa pun yang dicapai.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya