Berita

Ilustrasi/Net

Publika

Perampok yang Masuk Rumah, Jangan Dilawan

SELASA, 21 JUNI 2022 | 16:01 WIB | OLEH: DJONO W OESMAN

KETIKA perampok masuk rumah, jangan dilawan. Itu dilakukan tiga karyawan Disdik Tasikmalaya, saat disekap empat perampok bergolok, Senin, 20 Juni 2022 dini hari. "Saya pasrah diikat," ujar Haryandi (43) salah satu korban.

Kepala Satreskrim Polres Tasikmalaya, AKP Dian Pornomo, kepada wartawan, Senin (20/6) membenarkan perampokan tersebut.

"Kami penyidik sedang olah TKP. Korban tiga orang disekap. Dua di lantai satu, dan seorang di lantai dua. Tapi semuanya selamat."


Minggu, 19 Juni 2022 malam, tiga orang di kantor Disdik Tasikmalaya, Jabar. Lokasinya tak sampai 100 meter dari Mapolres Tasikmalaya.

Tiga orang itu, Haryadi (43) petugas kebersihan. Iin (47) petugas kebersihan. Sandi (43) security.

Haryadi orang pertama yang disekap perampok. Menceritakan kronologi kejadian kepada wartawan:

Sekitar pukul 01.15, Senin, 20 Juni 2022. Ia sedang jalan di dalam kantor di lantai satu. Mendadak, dari belakang ia dibekap orang, diancam golok. "Dia tidak pakai sandal atau sepatu, sehingga saya tidak dengar langkahnya," ceritanya.

Ternyata, ada dua perampok bergolok, mengancam Haryadi. Pertanyaan perampok: "Ada berapa orang di sini? Saya terpaksa jawab, tiga orang termasuk saya," katanya.

Dari keterangan Haryadi, perampok menyekap sekuriti Sandi. Maka, Haryadi dan Sandi diikat tangan-kaki, dan dibekap lakban, dikumpulkan di lantai satu.

Iin berada di lantai dua, hendak turun karena mendengar ada suara orang mengancam di bawah. Tapi, belum sempat ia turun tangga, ditodong golok oleh penjahat. Dibekap juga.

Kemudian perampok, diduga empat orang, membongkar brankas. Uang diperkirakan puluhan juta, diambil. Kerugian masih dihitung penyidik.

Empat perampok diduga masuk dari pintu depan, meloncat pagar, membobol pintu. Haryadi yang paling banyak berkomunikasi dengan perampok, mengatakan: "Logatnya seperti orang Jawa. Tapi wajah mereka tertutup masker semua."

Orang pertama yang lepas dari ikatan perampok, Iin di lantai dua. "Saya karena dekat dapur, akhirnya saya bisa meraih gunting dengan kaki. Lalu saya gesek-gesekkan dengan ikatan lakban di tangan," katanya.

Iin lepas sekitar pukul 04.00. Atau lebih dari dua jam dalam kondisi terikat. Sebab, ia takut karena perampoknya masih di situ, proses membobol brankas di lantai satu. Setelah Iin bebas, ia menolong dua temannya di bawah.

Semua korban tidak melawan, sehingga tidak terluka. Ini pelajaran buat masyarakat, jika suatu saat mengalami hal serupa. Tapi, secara instinktif, orang yang takut dalam ancaman senjata perampok, pasti tidak melawan.

Emily Patterson, pakar keamanan rumah ASecureLife di Amerika Serikat, dalam wawancara dengan Reader's Digest mengatakan, setelah perampok bersenjata sudah masuk rumah, jangan pernah melawan. Kecuali Anda sudah siap senjata api dan sudah ahli menggunakannya.

Sebab, perampok yang sudah masuk rumah sudah siap gambling nyawa. Meski mereka juga takut mati. Tujuannya mengambil harta. Mereka juga menghindari pertarungan. Itu sebab, mereka mengikat pemilik rumah agar tidak melawan.

Patterson melakukan riset perampokan di AS, 2021. Dari 400 responsen korban perampokan rumah, diketahui, tidak ada perampok yang masuk rumah dengan cara mendobrak. Karena bisa menimbulkan suara berisik.

Patterson: "Mayoritas responden mengatakan, perampok mengenakan sepatu bertelapak karet. Sehingga ketika berjalan, nyaris tidak terdengar ada langkah orang."

Kalau di Amerika mengenakan sepatu karet, perampok di kantor Disdik Tasik, nyeker alias tanpa alas kaki. Tujuannya sama: Mereka bergerak dalam senyap.

Hasil riset Patterson, jalan masuk perampok rumah di Amerika, mayoritas dari pintu depan. Karena itulah paling gampang. Dan, sebagian besar rumah di sana (juga di Indonesia) samping kiri dan kanan, juga belakang, berdempetan dengan orang-orang lain.

Rincian pintu masuk perampok: 34 persen melalui pintu depan. 22 persen pintu belakang. 23 persen lewat jendela lantai pertama.

Perampok lebih suka masuk lewat garasi mobil. Sebab, pintu garasi lebih gampang dibobol dibanding pintu utama. Dan, setelah perampok berada di dalam garasi, maka mereka leluasa membobol pintu penghubung ke dalam rumah. Karena, gerakan mereka tak terlihat dari arah depan rumah.

Setelah proses perampokan berakhir, kata Patterson, jangan sentuh apa pun barang atau lokasi yang sudah disentuh perampok. Karena polisi akan melacak jejak sidik jari, atau berbagai benda, di sekitar titik perampokan.

Perampokan di kantor Disdik Tasikmalaya kini masih disidik polisi. AKP Dian mengatakan: "Percayakan kepada Polri melacak ini. Beri kesempatan kami bekerja."

Penulis adalah Wartawan Senior

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya