Berita

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov/Net

Dunia

Lavrov Soal Vonis Mati Pejuang Inggris di Donetsk: Rusia Tidak Peduli Pandangan Barat

SABTU, 18 JUNI 2022 | 10:06 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Menteri Luar Negeri Rusia buka suara terkait nasib dua warga Inggris yang ditangkap di Ukraina dan dijatuhi hukuman mati setelah didakwa sebagai tentara bayaran.

Dalam sebuah wawancara dengan BBC di sela-sela Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF), Kamis (16/6), Sergey Lavrov mengatakan, keputusan untuk menghukum pejuang tersebut berada di tangan Republik Rakyat Donetsk dan berdasarkan hukum internasional, dan bahwa Rusia tidak peduli bagaimana hal itu terlihat di mata Barat.

Dua warga negara Inggris - Shaun Pinner dan Aiden Aslin - termasuk di antara tiga pejuang asing yang dinyatakan bersalah sebagai tentara bayaran oleh Mahkamah Agung di Donetsk pekan lalu. Mereka dijatuhi hukuman mati , bersama warga Maroko Saadun Ibrahim.


Ketika wartawan BBC Steve Rosenberg bertanya kepada Lavrov tentang mereka, menteri luar negeri Rusia mengatakan ini adalah masalah Republik Rakyat Donetsk (DPR), yang diakui Moskow sebagai negara merdeka dan sekutu.

“Di mata Barat, Rusia bertanggung jawab atas nasib orang-orang ini,” Rosenberg memulai, tetapi Lavrov memotongnya.

 Saya sama sekali tidak tertarik pada 'mata Barat'. Saya hanya tertarik pada hukum internasional, yang menurutnya tentara bayaran bukanlah kombatan. Jadi apa yang ada di mata Anda tidak masalah," kata Lavrov.

Ketika Rosenberg memprotes bahwa kedua pria itu bukan tentara bayaran tetapi pernah bertugas di militer Ukraina, Lavrov mengatakan bahwa itu adalah masalah pengadilan – yang sah dan independen seperti pengadilan Inggris.

Ditanya apakah pemerintah Inggris telah menghubungi Moskow tentang nasib Aslin dan Pinner, Lavrov mengatakan dia belum pernah mendengar permintaan seperti itu.

“Mereka terbiasa melakukan segalanya di depan umum. Mereka mulai menyatakan bahwa mereka prihatin dengan nasib rakyat mereka. Saya tidak tahu apakah mereka menghubungi kami atau tidak. Mereka harus bicara dengan DPR,” kata Menlu.

Lavrov juga mengatakan kepada BBC bahwa hubungan antara Moskow dan London suram dan menggambarkan Inggris sebagai "negara yang sekali lagi mencoba mengorbankan kepentingan rakyatnya untuk ambisi para politisi, yang hanya memikirkan pemilu berikutnya dan tidak ada yang lain."

PM Inggris Boris Johnson, yang baru saja lolos dari mosi tidak percaya di dalam partainya sendiri, tiba di Kiev pada hari Jumat untuk mendukung Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya