Berita

Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla dalam acara Nasdem/RMOL

Politik

Jusuf Kalla: Pemain Penting Pilpres 2024 Bukan Partai Besar, tapi Partai Menengah

KAMIS, 16 JUNI 2022 | 16:44 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Hal yang paling rumit dalam pemilihan presiden bukanlah kampanye, melainkan lolos dalam ambang batas pencalonan presiden yang sudah ditentukan aturan konstitusi.

Demikian disampaikan mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla dalam acara Seminar Kebangsaan Dewan Pakar Pusat Partai Nasdem sebagai rangkaian Rakernas Nasdem di Senayan, Jakarta, Kamis (16/6).

Menurut Jusuf Kalla, seluruh partai politik yang memiliki ambang batas kecil harus berkoalisi minimal satu hingga empat partai politik untuk mengusung calon presiden. Ambang batas presiden 20 persen yang ditetapkan pun dinilainya terlalu tinggi.


Khusus di Pilpres 2024, JK menilai banyak partai besar yang bisa mengusung calon presiden dan memenuhi syarat, namun terkendala pada elektabilitas calonnya.

“Partai-partai yang katakanlah menengah ke atas, itu memenuhi syarat (PT 20 persen), tetapi calon yang diajukan elektabilitas rendah, (sedangkan) yang punya elektabilitas tinggi tidak ada partainya,” kata Jusuf Kalla.

Jusuf Kalla mengatakan, perlu ada formula khusus untuk menggabungkan antara elektabilitas seorang calon presiden dengan ambang batas presiden yang dapat diusung partai politik sebanyak 20 persen.

“Jadi bagaimana menggabungkan dua hal ini, elektabilitasnya tinggi, partainya cukup,” imbuhya.

Dengan demikian, politisi senior Partai Golkar ini menilai keberadaan partai menengah justru bisa menjadi penentu, bahkan memberikan peranan penting dalam Pemilu 2024 mendatang.

"Inilah yang saya katakan, yang mengambil peranan nanti bukan partai besar, tapi partai menengah. Karena walaupun partai mendekati elektoral 20 persen, dia butuh sistem pasangan yang cukup,” tandasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya