Berita

Pelantikan Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan/Net

Politik

Jokowi Sengaja Jerumuskan Zulhas Lewat Hadiah Kursi Mendag?

KAMIS, 16 JUNI 2022 | 16:12 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Hampir setahun, atau tepatnya 10 bulan setelah menyatakan diri bergabung dengan koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo, akhirnya PAN mendapat jatah kursi menteri usai menyatakan bergabung dengan koalisi pemeirntahan pada Agustus 2021 lalu.

Zulkifli Hasan, sebagai Ketum PAN didapuk sebagai penerima hadiah satu kursi menteri dari Jokowi dalam acara pelantikan menteri dan wakil menteri baru Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu kemarin (15/6).

Namun sayangnya, Ketum PAN yang kerap disapa Zulhas ini mendapat pos yang terbilang tidak mudah, yakni Menteri Perdagangan (Mendag).


Zulhas menggantikan Muhammad Lutfi dari kalangan profesional yang juga pernah menjabat sebagai Mendag di era pemerintahan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan pernah diangkat Jokowi menjadi Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat.

Lutfi diganti posisinya oleh Zulhas di saat publik berteriak soal masalah harga minyak goreng yang tak kunjung stabil, alias berada di atas harga eceran tertinggi (HET) Rp 14.000 yang pernah ditetapkan Kementerian Perdagangan sebelum aturannya diubah.

Alhasil, kompetensi Zulhas dipertanyakan dalam menyelesaikan persoalan migor ini, apalagi mengingat temuan-temuan oleh penegak hukum memperlihatkan adanya dugaan mafia migor yang bermain.

Dalam diskusi Tanya Jawab Cak Ulung yang diselenggarakan secara hybrid oleh Kantor Berita Politik RMOL, dianalisis tentang pemberian kursi Mendag kepada Zulhas kaitannya dengan penyelesaian persoalan migor yang belum selesai hingga kini.

Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam sebagai narasumber utama menerangkan, dari segi kompetensi perdagangan Zulhas belum terlihat, mengingat rekam jejaknya sejauh ini masih bersifat nasional yakni sebatas pernah menjadi Menteri Kehutanan era pemerintahan SBY dan Ketua MPR RI.

"Bisa jadi Zulhas akan tidak lebih baik dari mendag sebelumnya, karena persoalan migor bukan hanya tataran regional saja, tapi juga global," ujar Saiful Anam dibilangan Meteng, Jakarta Pusat, Kamis (16/6).

Dari situ, Anam melihat pekerjaan Zulhas tidak mudah. Sehingga ia mempertanyakan maksud Jokowi memberikan kursi mendag kepada besan pendiri PAN Amien Rais ini.

"Saya kira tidak mudah mengembalikan harga migor yang jauh dari normal atau bahkan mahal," tutur Saiful Anam.

"Posisi Zulhas sengaja diberikan yang strategis tapi juga sangat sulit. Karena bukan tidak mungkin Zulhas terjerumus dari jabatan yang diberikan Jokowi," sambungnya.

Jika dibanding komptensi Lutfi, lanjut Saiful Anam, tentu tidak sebanding dengan Zulhas.

"Kita tahu Lutfi jaringan internasionalnya tidak diragukan lagi, tapi justru yang bersangkutan tergelincir di posisi jabatan mendag yang dipercayakan," ucapnya.

Maka dari itu, Saiful Anam melihat Zulhas dalam posisi yang tidak begitu berbahagia mendapat jatah kursi menteri setelah menunggu lama setelah bergabung di koalisi pemeirntahan Jokowi, mengingat pekerjaannya tidak begitu mudah.

"Bisa jadi ini menjadi boomerang bagi Zulhas apabila tidak lebih baik dari mendag sebelumnya," demikian Saiful Anam.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya