Berita

Pengungsi/Net

Dunia

Krisis Pangan Global Bisa Picu Gelombang Baru Pengungsi

KAMIS, 16 JUNI 2022 | 09:35 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Krisis ketahanan pangan global yang dipicu oleh perang di Ukraina membuat lebih banyak orang meninggalkan negara mereka, memicu krisis pengungsi.

Laporan dari badan pengungsi PBB, UNHCR, pada Kamis (16/6) menunjukkan sekitar 89,3 juta orang di seluruh dunia terpaksa mengungsi karena penganiayaan, konflik, pelecehan, dan kekerasan pada akhir tahun 2021.

Sementara itu, jutaan orang lainnya juga telah meninggalkan Ukraina atau mengungsi di dalam perbatasannya.

"Jika Anda memiliki krisis pangan di atas semua yang saya jelaskan, perang, hak asasi manusia, iklim, itu hanya akan mempercepat tren yang saya jelaskan dalam laporan ini," kata kepala UNHCR, Filippo Grandi.

“Jelas dampaknya jika tidak segera diselesaikan akan cukup dahsyat," tambahnya, seperti dikutip Reuters.

Secara keseluruhan, jumlah pengungsi meningkat setiap tahun selama dekade terakhir. Sekarang lebih dari dua kali lipat dari 42,7 juta orang yang mengungsi pada tahun 2012.

Grandi juga mengkritik apa yang disebutnya sebagai "monopoli" sumber daya yang diberikan ke Ukraina sedangkan program lain untuk membantu para pengungsi kekurangan dana.

"Ukraina seharusnya tidak membuat kita melupakan krisis lain," tegasnya.

Ia juga menekankan, tanggapan Uni Eropa terhadap krisis pengungsi "tidak setara".

Dia membandingkan perselisihan antara negara-negara atas penerimaan kelompok-kelompok kecil migran yang menyeberangi Laut Tengah dengan perahu dengan kemurahan hati negara-negara Uni Eropa dengan para pengungsi Ukraina sejak invasi Rusia pada Februari.

Laporan itu mengatakan bahwa negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah menampung 83 persen pengungsi dunia pada akhir tahun 2021.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

SPS Aceh Dinobatkan sebagai SPS Provinsi Terbaik 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:53

Hari Ini Nasdem Muara Enim Buka Penjaringan Balon Bupati dan Wabup

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:36

Prof Sugianto Janjikan Netralitas ASN pada Pilkada 2024 kalau Ditunjuk jadi Pj Bupati

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:14

Teriakan "Ijeck Gubernur" Menggema di Syukuran Kosgoro 1957 Sumut

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:58

Dihiasi 2 Penalti, Bayern Vs Madrid Berakhir 2-2

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:46

Dai Kondang Ustaz Das'ad Latif Masuk Daftar Kandidat Nasdem untuk Pilwalkot Makassar

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:22

Jelang Pilkada, Pj Gubernur Jabar Minta Seluruh ASN Jaga Netralitas

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:58

Ekonomi Pakistan Semakin Buruk

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:37

Kader PKB Daftar sebagai Bacabup Aceh Besar lewat Demokrat

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:29

Ngaku Punya Program Palembang Bebas Banjir, Firmansyah Hadi Daftar di PDIP

Rabu, 01 Mei 2024 | 02:31

Selengkapnya