Berita

Makan siang 7 ketum parpol koalisi bersama Presiden Jokowi usai pelantikan Zulkifli Hasan/Net

Politik

Suharso Bocorin Obrolan 7 Ketum Parpol dengan Jokowi Sebelum Pelantikan Zulhas

RABU, 15 JUNI 2022 | 21:21 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Jamuan makan siang yang disediakan Presiden Joko Widodo di Presidential Lounge untuk 7 ketua umum partai politik pendukung pemerintahannya membicarakan sejumlah isu.

Tentang obrolan para ketum Parpol koalisi pemerintahan Jokowi ini dibongkar Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa saat ditemui usai acara pelantikan menteri dan wakil menteri baru Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (15/6).

Suharso mengatakan, materi pembicaraan Jokowi bersama para ketum lebih fokus pada persoalan global.


"Ngobrol mengenai perkembagan dunia, dan bagaimana Indonesia jadi contoh bagi negara di dunia," ujar Suharso.

Menteri PPN/Kepala Bappenas ini menjelaskan, Lembaga Dana Moneter Internasional alias IMF telah mengkategorikan Indonesia sebagai salah satu negara yang mampu survive.

Namun di sisi yang lain, situasi dan kondisi yang berkembang sekarang ini memberikan kekhawatiran banyak negara, termasuk Indonesia.

"IMF ingatkan ada potensi sejumlah negara yang gagal, dan Indonesia justru jadi champion, dan sebaiknya Indonesia berikan pandangan, berikan pengalamannya bagaimana (keluar dari ancaman krisis)," tuturnya.

Persoalan yang dibicarakan Jokowi bersama 7 ketum Parpol koalisi pemerintahan Jokowi tadi siang ini pernah disampaikan Suharso saat menjadi pembicara di Islamic Development Bank.

"Di situ ditanya bagaimana Indonesia atasi pandemi (Covid-19), economy recovery dan seterusnya, harga pangan yang lagi melangit (tapi) Indonesia bisa stabil," ungkapnya.

Lebih lanjut, Suharso mengajak seluruh pihak untuk mensyukuri atas apa yang telah dilalui bangsa Indonesia selama 2 tahun pendem Covid-19 menghantam seluruh lini kehidupan masyarakat.

"Harus kita bersyukur, yang penting bagi kita harus pandai bersyukur, dari sisi pangan tak terancam meski ada perang Ukraina, bahkan ada potensi ekspor sebagian dari beras kita," tandasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya