Berita

Pendemo dari Serikat Sarjana Muslim Indonesia (Sesmi) menuntut Pemerintah Indonesia putuskan hubungan dengan India/RMOL

Politik

Gelar Unjuk Rasa, Tiga Organisasi Islam Minta Pemerintah Indonesia Putuskan Hubungan Bilateral dengan India

JUMAT, 10 JUNI 2022 | 16:58 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Pemerintah Indonesia diminta untuk memutuskan hubungan bilateral dengan India. Ini merupakan buntut dari penghinaan politisi partai penguasa India terhadap Nabi Muhammad SAW dan agama Islam.

Permintaan ini disampaikan tiga organisasi Islam saat menggeruduk Gedung Kedutaan Besar (Kedubes) India yang berada di Gama Tower, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat sore (10/6).

Mereka adalah Pimpinan Pusat Serikat Sarjana Muslim Indonesia (PP Sesmi), Pimpinan Pusat Pertahanan Ideologi Serikat Islam (PP Perisai), dan Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslim Indonesia (PB Semi).

Dalam aksi unjuk rasa yang diikuti oleh puluhan orang ini, mereka menyampaikan beberapa tuntutan. Yaitu mendesak Pemerintah India meminta maaf kepada umat Islam di seluruh dunia atas tindakan politikus partai penguasa India Bharatiya Janata Party (BJP), Nupur Sharma, yang telah menghina Nabi Muhammad SAW dan merendahkan agama Islam.

"Pemerintah Indonesia segera putuskan hubungan bilateral dengan India, sebab tidak pantas bekerja sama dengan negara yang tidak menghargai nilai-nilai Pancasila, usir Kedubes India dari Bumi Pertiwi," ujar Sekretaris Wilayah Perisai DKI Jakarta, Ali Hasan, saat berorasi di atas mobil komando.

Selain itu, tiga organisasi ini juga meminta Pemerintah Indonesia untuk memutuskan hubungan kerja sama ekonomi dan maritim dengan India. Bahkan, meminta untuk menghentikan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Kedubes India di Indonesia.

"Setop ekspor produk minyak sawit ke India. Kepada seluruh WNI, harap boikot produk asal negara India dari tanah air," pungkasnya.

Aksi unjuk rasa yang telah dimulai sejak pukul 14.30 WIB ini berjalan dengan lancar. Meskipun sempat dihiasi aksi bakar ban dan menutup jalan yang mengakibatkan arus lalulintas di sekitar lokasi aksi mengalami kemacetan.

Massa aksi ini mengakhiri penyampaian pendapatnya pada pukul 15.45 WIB dengan meninggalkan area aksi dengan tertib.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya